Oleh: Taufik Abriansyah, Wartawan Senior
Kekenyangan makan mie ayam ditambah badan memang lelah, tadi malam sehabis Isya saya sudah tidur.
Di rumah Mas Arifin ini ada kamar kosong di lantai 2, yang memang disediakannya untuk para peturing. Kamarnya ada dua. Masing-masing berukuran 3 x 3. Punya akses terpisah dengan keluarga Mas Arifin.
Hari ini saya bangun sudah normal. Sekitar jam 04.30 sebelum azan Subuh. Beberapa menit melek, terdengar suara azan dari masjid tidak jauh dari rumah Mas Arifin.
Setelah Subuh, saya nyalakan kompor untuk nyeduh kopi. Pada touring ini saya membawa kompor berbahan bakar parafin. Bukan kompor gas portabel. Memang ada kelemahannya karena parafin meninggalkan jelaga di panci. Tapi saya memilih membawa kompor parafin karena rute yang akan saya tempuh kali ini melewati daerah terpencil. Saya khawatir nanti sulit mendapatkan gas.
Sembari menikmati kopi saya kembali meneruskan menulis catatan dan mulai mengemas barang bawaan. Sekitar jam 06.30 saya turun menuju teras rumah Mas Arifin.