TERASJABAR.ID – PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengusulkan penambahan kuota pemain asing untuk Liga 1 musim 2025/2026, dari 8 menjadi 11 pemain per klub, dengan 8 di antaranya dapat bermain di lapangan secara bersamaan.
Usulan ini telah disampaikan kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mendapat persetujuan dalam Kongres PSSI yang dijadwalkan akhir Mei 2025. Namun, rencana ini memicu gelombang kritik dari netizen, pemain, hingga pengamat sepak bola, yang mempertanyakan dampaknya terhadap perkembangan sepak bola nasional.
Menurut Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, penambahan kuota pemain asing bertujuan meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di kompetisi Asia.
Kebijakan ini sejalan dengan regulasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang tidak membatasi jumlah pemain asing di ajang seperti Liga Champions Asia 2. Ferry menyebut, dengan kuota lebih banyak, klub dapat merekrut pemain berkualitas untuk bersaing di level internasional, sekaligus menarik minat sponsor dan penonton.
Selain itu, alasan finansial juga menjadi pertimbangan. Ferry menyinggung harga pemain lokal yang kini melonjak tinggi, bahkan melebihi biaya untuk mendatangkan pemain asing. Dengan menambah kuota asing, klub diharapkan bisa lebih fleksibel mengelola anggaran tanpa mengorbankan kualitas tim.
Reaksi dan Kritik dari Netizen
Usulan ini langsung menuai pro dan kontra, terutama di media sosial seperti platform X. Banyak netizen menilai penambahan kuota asing tidak menjamin peningkatan kualitas Liga 1. Seorang pengguna X dengan tegas menyatakan, “Kuota 6+2 sudah cukup. Yang bikin liga bagus itu kualitas asingnya, bukan kuantitas.
Kalau asal comot pemain asing murah, sama saja bohong.” Sentimen serupa mencerminkan kekhawatiran bahwa klub cenderung mendatangkan pemain asing berkualitas rendah demi mengisi kuota, alih-alih fokus pada pembinaan talenta lokal.
Pemain naturalisasi seperti Greg Nwokolo juga ikut bersuara. Melalui unggahan di media sosial, ia menyindir PT LIB karena dianggap mengesampingkan perkembangan pemain lokal. “Kalau kuota asing terus ditambah, kapan pemain Indonesia dapat kesempatan? Liga ini untuk siapa sebenarnya?” tulisnya, yang mendapat banyak dukungan dari penggemar.