TERASJABAR.ID – Dua pelajar asal Desa Jeruk, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Dompring pada Sabtu. Meskipun proses evakuasi berjalan cepat, nyawa kedua korban tidak berhasil diselamatkan.
Kepolisian Sektor Bandar yang menangani kejadian tersebut menyampaikan bahwa kedua korban, masing-masing berinisial DP (13) dan AN (14), ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa saat dievakuasi dari sungai.
Menurut keterangan pihak kepolisian, kedua anak tersebut datang ke lokasi bersama seorang teman berinisial G.
Mereka bertiga awalnya berniat memancing dan bermain air. Setibanya di sungai, DP dan AN memutuskan untuk mandi, sementara G tetap berada di tepian. Namun, saat sedang berenang, keduanya diduga terseret arus dan tenggelam.
Teman mereka, G, yang menyaksikan peristiwa tersebut segera mencari bantuan dengan menghubungi keluarga serta warga sekitar.
Sayangnya, upaya pertolongan yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Kedua korban baru berhasil ditemukan sekitar sepuluh menit kemudian dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Petugas dari Polsek Bandar segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan tempat kejadian.
Berdasarkan pengamatan awal, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Polisi menduga penyebab tenggelamnya para pelajar tersebut karena ketidakmampuan berenang ditambah derasnya arus sungai yang meningkat akibat hujan.
Keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah, dan proses pemakaman telah dilakukan.
Sebagai langkah pencegahan, pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi orang tua dan remaja yang melakukan aktivitas di sekitar aliran sungai.
Mereka menekankan pentingnya pendampingan orang dewasa saat anak-anak bermain di alam terbuka, karena kondisi sungai bisa menipu—terlihat tenang di permukaan namun menyimpan arus kuat di bawahnya.(*)