Oleh: Taufik Abriansyah (Wartawan Senior)
GOWES dari Cimahi ke Papua makin seru. Ini kisah ditulis Taufik. Saya menginap di rumah Pak Nyoman Dama di kawasan Seminyak, Denpasar. Rumahnya besar, halamannya luas. Dua anjing penjaga siap menyalak kalau melihat ada orang asing yang masuk.
Semalam dari Bajra Sandhi, sebelum masuk ke rumah, Pak Nyoman Dama menyilakan saya lebih dulu mencicipi menu ayam betutu di resto depan rumahnya. Joss.
Seperti rumah Pak Ketut Wiratma yang sempat saya kunjungi kemarin, di rumah Pak Nyoman juga ada bale bengong dan sanggah.
Dari teras lantai atas pagi ini saya menyaksikan kesibukan Pak Nyoman Dama sembahyang. Dia meletakkan banten (sajen) di berbagai tempat.
Saya menempati kamar di lantai atas kamar anaknya nomor dua. Kamar itu kosong karena anaknya sedang kuliah di Jogjakarta.
Kawasan Seminyak ini dulu saya pernah lewat. Pake motor. Waktu itu saya kebetulan ada kerjaan menghadiri acara di kawasan Kuta. Saya ajak anak saya, Nararya Pekerti yang kebetulan baru selesai SMA. Hitung-hitung sebagai hadiah rasa senang karena dia menamatkan Madrasah Aliyah nya di Pesantren Darul Arqam, Garut.
Waktu itu Naya sedang menggemari kelompok penyanyi asal Bali: Superman is Dead (SID). Saya antar dia ke tempat SID di Kuta dan di Ubud. Kami sewa motor. Nah karena bermotor itulah kami melewati kawasan Seminyak.