TERASJABAR.ID – Pada momentum Hari Jadi ke-18 Kabupaten Bandung Barat (KBB), usulan untuk mengganti nama kabupaten menjadi “Batulayang” kembali mencuat. Nama Batulayang dianggap memiliki nilai sejarah yang mendalam dan mencerminkan identitas asli wilayah Priangan bagian barat. Pemerhati sejarah asal Bandung, M Ryzki Wiryawan, menilai bahwa nama ini layak dihidupkan kembali sebagai bagian dari upaya rekonstruksi identitas lokal yang sempat terhapus akibat kolonialisme.
“Penamaan Batulayang saya anggap cukup tepat dan menarik, terutama karena sebagian wilayah Bandung Barat saat ini memang termasuk dalam cakupan bekas Kabupaten Batulayang yang dihapus oleh VOC pada abad ke-19,” ujar Ryzki.
Batulayang: Kabupaten yang Terlupakan
Batulayang bukan sekadar nama sebuah desa di Kecamatan Cililin. Pada abad ke-18, Batulayang merupakan sebuah kabupaten dengan struktur pemerintahan yang berdiri sendiri. Kabupaten ini didirikan oleh Prabu Sang Adipati Kertamanah, seorang bangsawan keturunan Kerajaan Pajajaran. Keberadaan Kabupaten Batulayang menunjukkan adanya sistem pemerintahan lokal yang kuat sebelum intervensi kolonial Belanda melalui VOC menghapus eksistensinya.