TERASJABAR.ID – Kesehatan menjadi modal penting dalam upaya untuk mendorong dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesehatan mutlak menjadi penjamin agar kondisi kemiskinan bisa beranjak ke arah yang lebih baik.
Demikian ditegaskan Kepala Bappeda Kuningan Purwadi Hasan Darsono, S.Hut, M.Sc, saat mengikuti verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS) Jawa Barat secara virtual melalui zoom meeting.
Purwadi memaparkan sejumlah program inovatif, di antaranya Semarak 3G (Gerakan minum susu, makan telur, makan ikan) untuk menekan stunting, Si Kuda Sating (Generasi Kuningan Muda Bebas Stunting), Kayu Canting (Kampung Ayunan Cegah Stunting), Pamiarsa Rereongan Sapeting (Program air minum dan sanitasi), dan Si Koboi Naik Kuda Poni (Sistem Kolam Bioflok untuk peningkatan ekonomi keluarga).
Ia menyebutkan capaian Kuningan, seperti status 100% Open Defecation Free (ODF), penghargaan Adipura 2023, serta prestasi Puskesmas tingkat provinsi. Program Kali Bersih (Prokasi) yang digagas langsung Bupati turut ditampilkan sebagai bukti komitmen menjaga kualitas lingkungan.
“Di sektor pariwisata, pengembangan desa wisata berbasis lingkungan seperti Desa Cibuntu dan Desa Cikaso berprestasi meraih penghargaan nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah mengatakan capaian kesehatan di Kabupaten Kuningan terus menunjukkan peningkatan.
“Akses air minum layak sudah mencapai 91,75 persen, sedangkan sanitasi meningkat hingga 96,68 persen. Total nilai kesehatan berada di angka 72,1 meski kita berhadapan dengan keterbatasan anggaran. Namun seluruh perangkat daerah berupaya melakukan inovasi,” ungkapnya Kamis 28 Agustus 2025.
Wahyu Hidayah menyampaikan beberapa program unggulan, seperti Misting Opa (Penuntasan kemiskinan dan stunting melalui olahan pangan), serta kebun B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Tahun ini diberikan di 25 desa.
“Alhamdulillah, Kuningan menjadi salah satu dari empat daerah di Jawa Barat yang mendapatkan program B2SA, bahkan jumlahnya terbanyak secara nasional,” jelasnya.
Ia menegaskan komitmen Pemkab Kuningan dalam menjaga Indeks Kesehatan. “Dahulu indeks kesehatan kita mencapai 84,48, dengan angka harapan hidup cukup tinggi, bahkan pernah menjadi yang tertinggi di Jawa Barat. Mudah-mudahan capaian ini menjadi kekuatan bagi mewujudkan Kabupaten Sehat,” pungkasnya optimistis hasil verifikasi Kuningan meraih prestasi Swasti Saba 2025.***