TERASJABAR.ID – Taman Patung Bima di komplek Stadion Kota Cirebon kondisinya memprihatinkan bahkan tidak terawat.
Taman itu setiap akhir pekan terutama hari Minggu selalu ramai dikunjungi masyarakat sebagai wahana rekreasi.
Tak hanya kalangan remaja dan anak-anak melainkan banyak orangtua dan lansia hadir untuk melepas rutinitas sambil berolahraga, seraya kuliner beragam kudapan khas Kota Cirebon.
Patung Bima yang dililit dua kepala Ular di atas kolam itu menggambarkan kisah pertarungan antara Bima melawan Ular di atas laut. Namun sayangnya tidak terawat lantaran kolamnya kering kerontang tak berair.
Bahkan suasana sekitar komplek stadion Bima kurang nyaman karena banyak sampah berserakan di setiap sudut taman.
Hal itu sebagai dampak dari puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di seputar komplek Stadion. Diperparah lagi rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan.

Terpantau, patung dua kepala ular yang sedang menghadap Bima masih berdiri kokoh dibalik pagar besi yang mulai berkarat.
Nampak fasilitas yang tidak terawat antara lain lampu taman sepertinya tidak berfungsi, kolam tidak berair dan di beberapa bagian mengalami kerusakan.
Abah H. Aria (73) warga kpr Bima Cirebon yang sudah puluhan tahun bermukim di kawasan Bima mengatakan, membenarkan sebelumnya Taman Bima memang kelihatan semrawut dan kumuh.
Ini sebagai dampak kawasan stadion Bima dijadikan tempat mangkal puluhan PKL. Terlebih setiap ahir pekan (Sabtu-Minggu) jadi pusat kegiatan Car Free Day.
Sehingga praktis dipadati ratusan bahkan ribuan warga yang datang untuk berolahraga, sekalian kuliner dan rekreasi.
Kondisi Taman Patung Bima yang dibangun tahun 1983 an itu, masih berdiri kokoh. Namun sayangnya kurang perawatan.
Sebagai ikon wisata Kota Cirebon kata H Aria, perlu ada perawatan khusus artinya jangan dibiarkan kumuh.
Seperti diketahui, di area sekitar Stadion Bima banyak stand-stand pedagang kaki lima (PKL) Padahal, Ini ruang publik, dan tempat rekreasi.
Jangan sampai ada para PKL menempati bahu jalan atau di atas trotoar. Terkait hal ini perlu ada penertiban agar Taman Patung Bima bisa lebih tertata dan nyaman.
Hal senada disampaikan Hj. Endah (72) yang sudah empat dekade atau 40 tahun lebih bermukim di kpr Bima, sangat menyayangkan kondisi Taman Patung Bima yang tidak terawat. Padahal taman tersebut menjadi salah satu ikon Kota Cirebon.
Sebagai fasilitas publik diharapkan ke depan Taman Patung Bima, akan lebih terawat, bersih dan lebih tertata lagi.
“Mohon kepada Wali Kota Cirebon untuk memperhatikan fasilitas umum, agar masyarakat yang datang kawasan Taman Patung Bima merasa lebih nyaman dan tidak lagi melihat lagi sampah berserakan,” tuturnya.***