TERASJABAR.ID – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa kekompakan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama jajaran TNI dan Polri merupakan fondasi penting dalam menjaga stabilitas, keamanan, serta ketertiban masyarakat di Kota Bandung.
Hal itu disampaikan Farhan saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sinergitas Satpol PP dengan Instansi Terkait” yang berlangsung di Hotel Jayakarta, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, sinergi antarinstansi yang selama ini terjalin bukan hanya formalitas, tetapi terbukti nyata di lapangan, terutama saat menghadapi situasi besar pada akhir Agustus lalu.
“Peristiwa 29–31 Agustus menjadi bukti bagaimana solidnya Forkopimda Kota Bandung. Kerja sama yang kuat itulah yang memastikan Bandung tetap aman dan tertib,” ujar Farhan.
Ia menambahkan, kondisi keamanan yang terjaga memberikan efek langsung terhadap perputaran ekonomi kota. Data semester pertama 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Bandung berhasil melampaui rata-rata Provinsi Jawa Barat maupun nasional.
“Ketika kota aman, kegiatan ekonomi lancar. Event besar bisa terselenggara, aktivitas masyarakat bergairah, dan roda ekonomi berputar. Alhamdulillah,” tuturnya.
Farhan juga menyoroti peran penting aparat dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok. Ia mencontohkan keberhasilan pengendalian inflasi melalui pengawasan distribusi beras yang melibatkan TNI dan Polri.
“Kalau saya turun sendiri mungkin tidak cukup kuat. Tapi kalau bersama TNI dan polisi, distributor akan berpikir dua kali. Tujuannya supaya distribusi lancar, harga terkendali,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Farhan menyoroti maraknya peredaran tramadol, obat keras golongan B, serta minuman beralkohol yang kini menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama generasi muda.
“Peredaran tramadol ini sudah lintas negara, banyak yang berasal dari India, dan yang memprihatinkan, korbannya banyak anak SMP. Beberapa kasus bahkan ditemukan di sekitar Balai Kota,” ungkapnya.
Ia pun meminta agar Satpol PP bersama aparat keamanan memperkuat operasi gabungan hingga ke tingkat kelurahan untuk menekan peredaran obat-obatan terlarang dan alkohol.
“Tidak bisa kita hilangkan sepenuhnya, tapi harus bisa dikendalikan. Ini ancaman bagi masa depan kota,” tegasnya.
Farhan menutup arahannya dengan ajakan agar seluruh unsur keamanan terus menjaga kekompakan.
“Bandung ini kota terbuka, risikonya tinggi. Tapi kalau kita kompak dan solid, insyaallah Bandung tetap kondusif,” ujarnya.***