TERASJABAR.ID – Pertandingan Liga Champions antara Bayer Leverkusen dari Bundesliga dan SL Benfica dari Portugal pada Rabu malam lalu berlangsung dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi.
Kedua tim lebih banyak saling menekan daripada menciptakan peluang signifikan.
Benfica, di bawah arahan Jose Mourinho, memiliki beberapa momen penting, termasuk membentur tiang dan beberapa kali digagalkan oleh kiper Leverkusen, Mark Flekken.
Namun, gol kemenangan Leverkusen terjadi secara mengejutkan melalui sundulan pemain pengganti Patrik Schick pada menit ke-65 setelah bola sapuan gagal disapu sempurna.
Skor 1-0 itu membawa tiga poin bagi tim Jerman meski mereka kalah jauh dalam statistik tembakan, 21-7.
Kekalahan keempat Benfica dalam empat laga Liga Champions hampir pasti mengakhiri perjalanan mereka di fase grup.
BACA JUGA: Borussia Mönchengladbach Perpanjang Kontrak Tim Kleindienst Hingga 2029
Mourinho sendiri tidak menahan rasa frustrasinya.
“Mereka tidak melakukan apa pun untuk menang. Kami sepenuhnya mendominasi,” ujarnya, sebagaimana ditulis Get German Football pada Kamis, 6 November 2025.
Sementara itu, Rolfes menyoroti pengalaman historis timnya.
Ia mengingat semifinal Liga Europa 2022/23 ketika AS Roma asuhan Mourinho menyingkirkan Leverkusen lewat dua leg yang menampilkan strategi ultra-defensif dan permainan yang cerdik.
Leverkusen dominan namun kalah dalam pertandingan itu, berbeda dengan situasi kali ini di BayArena.
“Dua tahun lalu kami belajar banyak.Itulah sebabnya kali ini kami mencoba menginterupsi permainan lawan dan memutus ritmenya. Kami selalu belajar dari pengalaman orang lain untuk meningkatkan performa tim,” kata Rolfes sambil tersenyum.
Kemenangan tipis ini menunjukkan bahwa Leverkusen mampu memanfaatkan momen krusial, meski secara keseluruhan Benfica lebih mendominasi jalannya laga.-***




















