TERASJABAR.ID – Forum Wartawan Kebangsaan Indonesia meminta Rumah Sakit Mayapada Bandung mengumumkan penyebab meninggalnya Dirut bank bjb Yusuf Saadudin.
Ketua Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) Raja Pane mengatakan bahwa bank bjb adalah bank terbuka sehingga setiap kejadian apalagi menyangkut direktur utama harus diketahui publik.
Menurut pihak keluarga terutama istri almarhum, pihaknya yang meminta informasi tentang penyakit almarhum belum mendapat keterangan yang memuaskan. Istrinya bilang, rumah sakit belum menemukan jenis penyakit yang diderita almarhum.
Menurut istrinya kepada pelayat dari anggota Kadin Jabar R.Herry Heryawan SH, suaminya menderita flu biasa. Oleh karena itu, RS mengaku belum menemukan jenis penyakitnya.
Raja meminta agar pihak rumah sakit memberikan penjelesan kepada keluarga dan publik, apa penyakit yang menyebabkan dirut bank bjb itu meninggal. “Ini penting bagi nasabah baik ASN maupun nasabah prioritas agar tahu apa yang terjadi di tubuh bamk bjb,” katanya
Menurut Raja Pane, bank bjb adalah salah satu BUMD yang pemegang saham terbesarnya adalah pemda provinsi Jabar.
Oleh karena itu, bank bjb yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1961 dengan bentuk perseroan terbatas (PT), kemudian berubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terbesar di seluruh Indonesia ini harus dikelola dengan profesional tanpa campur tangan pllitik.
Seperti diketahui bank bjb saat ini memiliki 65 kantor cabang, 314 kantor cabang pembantu, 349 Kantor kas, 1.529 ATM, 171 payment point, 5 kantor wilayah, dan Weekend Banking 34.
Sementara itu kepemilikan saham Pemprov Jabar sebanyak 38.52%, disusul pemkab/pemkot se Jabar 24,15% sisanya Pemda Banten dan publik.
Menurut catatan, almarhum meninggal dunia pada Jumat 14 November 2025, pukul 00.30 WIB di Rumah Sakit Mayapada Bandung. Jenazah almarhum kemudian disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jl Gamelan Nomor 4 Bandung.
Yusuf Saadudin, yang lahir di Bandung pada tahun 1973. Dia lulusan S1 Akuntansi dan S2 Magister Hukum Ekonomi & Bisnis Universitas Padjadjaran. Yusuf meniti kariernya di Bank BJB pada tahun 2019 sebagai Pemimpin Divisi KPR & KKB.
Perjalanan kariernya terus menanjak, kemudian ia beralih ke Divisi Kredit Konsumer pada 2021-2024, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Utama pada 11 Maret 2025. ***

















