TERASJABAR.ID – Anggota Komisi VIII DPR RI, M. Husni, menyoroti lambannya penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Aceh sejak dua pekan terakhir.
Ia menekankan pentingnya percepatan evakuasi serta mobilisasi sumber daya nasional untuk menghadapi kondisi yang semakin kritis.
“Kami melakukan kunjungan kerja ke Aceh, yang terdampak bencana di 18 kabupaten/kota,” ujar Husni, seperti ditulis Parlementaria pada Jumat, 12 Desember 2025.
Ia menambahkan, hingga hari ke-14 pascabencana, banyak wilayah belum tertangani optimal.
Terutama kawasan Bener Meriah dan Gayo Lues, di mana akses darat terputus sehingga distribusi bantuan dasar terhambat.
Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan, kebutuhan pokok seperti makanan, BBM, transportasi, dan komunikasi di lokasi terdampak masih sangat minim.
BACA JUGA: Operasi Dini Hari, Polisi Bongkar Pengiriman Kayu Ilegal di Kuansing, Riau
Ia menekankan perlunya langkah cepat dari pemerintah, termasuk mobilisasi skala besar bila diperlukan.
“Kalau bisa, ribuan tentara diterjunkan agar evakuasi berjalan cepat dan maksimal,” tegasnya.
Husni juga menyoroti kondisi Aceh Tamiang dan wilayah perbatasan Sumatra Utara yang masih kritis.
Rumah sakit belum berfungsi optimal, listrik tidak stabil, dan sejumlah korban masih tertimbun lumpur di kendaraan.
Beberapa rumah warga dan jalan utama kini tertutup lumpur setinggi hingga dua meter, sehingga pemulihan infrastruktur harus menjadi prioritas setelah evakuasi selesai.
Selain itu, Husni menekankan keterbatasan dapur umum yang dioperasikan Kemensos.
Saat ini kapasitasnya hanya 100 ribu, jauh dari kebutuhan 800 ribu, sehingga pemerintah pusat diminta meningkatkan dukungan bagi para korban.
“Penanganan cepat sangat penting, mulai dari evakuasi korban hingga pemulihan sarana prasarana, agar bencana ini tidak menimbulkan dampak lebih luas,” pungkas Husni.-***
















