TERASJABAR.ID – Minum teh setelah menyantap hidangan daging memang kerap dianggap menyegarkan dan mampu mengurangi rasa enek.
Namun, kebiasaan ini sebenarnya tidak dianjurkan karena berpotensi menghambat penyerapan zat gizi penting, terutama zat besi yang banyak terkandung dalam daging.
Teh mengandung senyawa tanin dan polifenol yang dapat berikatan dengan zat besi di dalam saluran pencernaan.
Ikatan ini membuat zat besi sulit diserap secara optimal oleh tubuh.
Jika hal tersebut terjadi secara berulang, risiko kekurangan zat besi pun meningkat. Kondisi ini dapat berdampak pada produksi sel darah merah yang menurun, sehingga tubuh menjadi mudah lelah, lemas, dan kurang bertenaga.
Tidak hanya itu, rendahnya kadar zat besi juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Imunitas yang melemah membuat seseorang lebih rentan terserang penyakit dan memperlambat proses penyembuhan luka.
Selain zat besi, konsumsi teh setelah makan juga dapat mengurangi penyerapan mineral penting lain seperti zinc, magnesium, dan kalsium yang berperan dalam menjaga fungsi tubuh.
Dampaknya bisa lebih serius pada anak-anak. Kebiasaan ini berpotensi menghambat pertumbuhan, menurunkan konsentrasi, serta meningkatkan risiko infeksi akibat kurangnya asupan mineral yang terserap dengan baik.
Untuk menghindari efek tersebut, disarankan memberi jeda sekitar satu hingga dua jam setelah makan daging sebelum mengonsumsi teh.
Sebagai alternatif, air putih merupakan pilihan terbaik untuk diminum setelah makan karena tidak mengganggu penyerapan nutrisi.
Menjaga kebiasaan ini dapat membantu mencegah anemia dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Jika sering mengalami gejala kekurangan zat besi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis.-***











