TERASJABAR.ID – Bunga daffodil (Narcissus pseudonarcissus) yang berasal dari Eropa Utara tidak hanya dikenal sebagai simbol harapan baru, tetapi juga memiliki jejak panjang dalam dunia pengobatan tradisional.
Meski secara turun-temurun dipercaya dapat meredakan batuk, asma, hingga nyeri sendi, penggunaan bunga ini menyimpan risiko besar karena kandungan racunnya yang berbahaya, terutama pada bagian umbi.
Daffodil mengandung senyawa galantamine yang menunjukkan potensi positif bagi penderita Alzheimer dengan cara memperlambat penurunan fungsi kognitif.
Namun, manfaat medis ini bagaikan pisau bermata dua.
Di sisi lain, daffodil mengandung lycorine, zat beracun yang dapat memicu mual, muntah hebat, gangguan saraf, hingga risiko kematian jika tertelan atau bersentuhan langsung dengan kulit tanpa pengolahan yang tepat.
Sangat tidak disarankan menggunakan bunga daffodil secara langsung tanpa pengawasan ahli medis.
Larangan ini sangat ketat bagi kelompok rentan, seperti:
Ibu hamil dan menyusui.
Anak-anak.
Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
Jika Anda berniat menggunakan produk kesehatan berbahan dasar daffodil, pastikan produk tersebut telah terdaftar secara resmi di BPOM dan selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tersedia.
Keindahan bunga ini harus dinikmati dengan kewaspadaan tinggi.
Konsultasi dengan dokter adalah langkah wajib sebelum mencoba khasiatnya agar terhindar dari efek samping fatal.-***

















