TERASJABAR.ID – Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, menekankan perlunya percepatan penanganan darurat di kawasan Lembah Anai, Sumatera Barat, setelah bencana yang melanda sejak 28 November.
Ia menyebut bahwa sesuai kajian teknis, pembangunan darurat ditargetkan dapat difungsikan paling lambat pada 16 Desember.
Setelah itu, pemerintah akan melanjutkan tahap penanganan permanen yang diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan.
Dalam tahap permanen, Zigo mengungkapkan bahwa Komisi V DPR RI mendorong penggunaan teknologi borpile sebagai solusi teknis utama.
“Komisi V DPR RI mendorong penggunaan teknologi Borpile atau borpel sebagai rekomendasi teknis utama. Selain itu, Bupati Tanah Datar juga telah mengusulkan pembangunan flyover di kawasan air terjun Lembah Anai untuk meminimalisir risiko bencana serupa di masa mendatang,” tegasnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Lembah Anai, sebagaimana ditulis Parlementaria pada Kamis, 11 Desember 2025.
Selain itu, Bupati Tanah Datar juga mengusulkan pembangunan flyover di area air terjun Lembah Anai guna mengurangi risiko terulangnya bencana serupa.
BACA JUGA: Ancaman Banjir Susulan, DPR Minta Mitigasi dan Perbaikan Infrastruktur Dipercepat
Zigo menambahkan bahwa Komisi V DPR RI pekan lalu telah menyetujui optimalisasi anggaran di Kementerian PUPR untuk fokus pada penanganan bencana di area tersebut.
Ia menegaskan bahwa komisi siap mendukung seluruh kebijakan yang mempercepat proses pemulihan, terutama karena akses transportasi Padang–Pekanbaru kini sangat terganggu.
Saat ini, lalu lintas dialihkan ke jalur Sitinjau Laut yang kerap menimbulkan kemacetan hingga berhari-hari, terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Zigo juga memperingatkan bahwa keterlambatan perbaikan dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pokok akibat terhambatnya distribusi barang.
Ia berharap pekerjaan dapat dilakukan 24 jam jika memungkinkan, meski intensitas hujan masih menjadi hambatan.
Menurutnya, kawasan Lembah Anai memang rawan bencana, dan kini 27 unit alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat pemulihan akses Padang–Pekanbaru.-***
















