TERASJABAR.ID – Alunan gitar serta Puisi Bambu Petuk dan 4 komponis membuat decak kagum penonton, saat tampil di acara Milangkala ke 5 Kedai Kopi Hawu Jl. Baru Ir. Soekarno Kuningan, Rabu 24 September 2025.
Satu alat beragam fungsi. Ini bikinan Kang Dimas, asli Cibingbin. Bisa dipetik, digesek dan dipukul.
Jenis alat musik yang satu ini harus “dipatènkan”, kata Yusup Oeblet Musisi Tabuhan Nusantara pituin Kuningan, di sela acara.
Ia meyakini dengan alat tersebut bisa mengantar seseorang keliling dunia. Lalu tiupan seruling, memainkan Chick Corea, dengan improvisasi orisinal. Ia melahirkan beragam karya kontemporer. Soal penampilan Kang Wihè, bisa jadi pusat atensi penonton.

Pada kesempatan ini, hadir 6 alumnus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, asal Kuningan. Mereka berkumpul di Milangkala Kopi Hawwu ke-5. Istilah MC kita bisa dibuat “molohok”, saking takjub. Duet keempat, berjudul Induksi, lahir melalu kontemplasi panjang.
Sajian tersebut, menurut Kang Oeblet, sangat digemari di Eropa. Suara-suara, membentuk harmoni, diadopsi dari suara-suara alam.
Sementara itu, sajian penutup Kang Mus, sobat Pidi Baiq menyajikan petikan gitar yang dinamis diselingi lantunan lagu dan narasi. “Melalui bunyi Tuhan menyadarkan kita akan keagungan ciptaannya,” ungkapnya mengapresiasi acara ini.***