Tarja mengaku tidak mengetahui identitas lengkap pelaku, bahkan namanya. “Saya enggak tahu namanya, cuma kenal sebagai tetangga baru. Dia jarang ngobrol sama kami,” ujarnya. Informasi dari pemilik kontrakan juga terbatas karena pelaku belum membayar sewa dan tidak memberikan identitas resmi.
Penyelidikan Polisi
Polres Metro Jakarta Timur telah mengambil alih kasus ini dan membentuk tim untuk mencari ETZ serta pelaku. Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini, menyatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri keberadaan korban. Namun, ia menyebutkan bahwa ayah korban sempat mengizinkan ETZ pergi bersama pelaku beberapa kali sebelum kejadian.
“Bapaknya yang mengizinkan selama empat hari, dibawa ke salon baju, semuanya diizinkan,” kata Sri saat dikonfirmasi pada Minggu, 13 April 2025.
Meski demikian, polisi menegaskan bahwa kasus ini tetap diselidiki sebagai dugaan penculikan. Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) kini memimpin penyelidikan, dengan kemungkinan menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak jika ditemukan unsur pidana. Sinyal ponsel ETZ sempat terdeteksi di wilayah Kramatjati dan Tangerang, tetapi upaya pencarian di lokasi tersebut belum membuahkan hasil.
- Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Bertamu ke Kang DS, Tertarik Hasil UMKM Kabupaten Bandung
- Gowes Cimahi-Papua, Hari ke-3 Nikmati Jembatan Legendaris Cirahong
- 3 POSISI SEKALIGUS! Mixue Bandung Gelar Loker Buat Lulusan SMA dan SMK
- Kapolresta Tasik Pimpin Gelar Pasukan, Pesan Agar Pengamanan Dilakukan secara Humanis
- Polres Garut Kawal Ribuan Buruh Berangkat ke Monas untuk Peringati May Day 2025
Respons Warga dan Media Sosial
Kabar hilangnya ETZ pertama kali menyebar melalui akun media sosial X@wtnbnuna, yang mengunggah kronologi dan meminta bantuan warga untuk mencari korban. “Korban dibawa oleh tetangga kontrakan yang baru ngontrak seminggu. Pelaku sering belikan makanan dan iming-imingi beli baju di Pasar Rebo,” tulis akun tersebut. Unggahan ini memicu perhatian luas, dengan banyak warganet menyampaikan simpati dan berbagi informasi untuk membantu pencarian.
Warga Pasar Rebo juga turut prihatin. Beberapa tetangga mengaku sempat melihat pelaku berinteraksi dengan anak-anak di lingkungan, tetapi tidak menduga ia memiliki niat buruk. “Orangnya pendiam, tapi suka ngasih makanan ke anak-anak. Kami kira biasa saja,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.