Jaringan mitra tersebut mencakup jasa ekspedisi, layanan fulfillment e-commerce, hingga pengiriman antarkota yang terhubung langsung dengan jaringan kereta api di berbagai wilayah.
Anne menegaskan bahwa layanan angkutan retail memberi nilai tambah bagi pelaku UMKM.
“Kereta api lebih efisien karena waktu tempuh yang konsisten, serta kapasitas angkut yang besar, sehingga membantu UMKM memperluas pasar dan meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Penguatan layanan ini ikut mendorong percepatan logistik nasional. Pengiriman berkapasitas besar mampu mempercepat pergerakan barang dari sentra produksi ke pusat konsumsi, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok masyarakat.
Dari aspek keberlanjutan, kereta api berkontribusi pada pengurangan emisi karbon berkat karakteristik moda rel yang lebih ramah lingkungan.
Upaya ini diperkuat dengan implementasi Biosolar B40 untuk seluruh lokomotif dan genset KAI sejak Februari 2025, sejalan dengan agenda transisi energi dan target Net Zero Emission 2060.
KAI terus meningkatkan kualitas angkutan retail melalui kolaborasi strategis, penguatan sarana, serta optimalisasi teknologi logistik.
“Perusahaan berkomitmen menghadirkan layanan yang handal, efisien, dan berdaya saing tinggi sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat, UMKM, serta perekonomian Indonesia,” tutup Anne.***

















