TERASJABAR.ID – Ivan Juric menyatakan kekecewaannya terhadap sikap tim Atalanta saat kalah telak 0-3 dari Sassuolo di kandang sendiri.
Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa posisinya sebagai pelatih terancam.
Tekanan terhadap Juric meningkat setelah timnya mencatat lima hasil imbang beruntun di Serie A, diikuti kekalahan 1-0 dari Udinese.
Kekalahan dari Sassuolo di New Balance Arena semakin memperburuk situasi.
Dua gol Domenico Berardi dan satu gol Andrea Pinamonti membuat tim tuan rumah kesulitan.
BACA JUGA: AC Milan Siapkan Kontrak Baru untuk Alexis Saelemaekers Usai Tampil Cemerlang Musim Ini
Juric mengaku tidak bisa menjelaskan sikap timnya di lapangan, meski sebelumnya mereka sempat tampil impresif di beberapa laga.
“Kami punya peluang bagus lewat Lookman, tapi secara keseluruhan kurang fokus. Kebobolan gol pertama membuat segalanya menjadi sulit,” ujar Juric, seperti ditulis Footall Italia pada Minggu, 9 November 2025.
Kemenangan kontroversial Liga Champions melawan Olympique Marseille tidak banyak menenangkan suasana, terutama setelah pertengkaran antara Juric dan Lookman di pinggir lapangan.
Juric menekankan pentingnya konsentrasi dalam pertandingan penting dan mengakui timnya gagal menunjukkan kesiapan mental.
“Gol pertama dan kedua menunjukkan kurangnya fokus kami. Jika lebih sigap, kami bisa mengatasinya,” ujar Juric.
Pelatih asal Italia itu menambahkan bahwa adrenalin positif dari laga melawan Marseille tidak tercermin dalam performa saat menghadapi Sassuolo.
“Kami harus lebih waspada dan tidak boleh terus memberi gol mudah,” tegasnya.
Spekulasi mengenai pemecatan Juric semakin santer terdengar menjelang jeda internasional.
Raffaele Palladino dan Thiago Motta disebut sebagai kandidat potensial pengganti.
Keduanya dikenal sebagai penggemar berat mantan pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, sehingga sosok pengganti kemungkinan akan meneruskan filosofi permainan Gasperini.-***
















