Serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025 adalah puncak dari serangkaian eskalasi sepanjang 2024 dan awal 2025. Berikut adalah peristiwa utama yang memicu serangan ini:
- Serangan Rudal Iran ke Israel (1 Oktober 2024)
Iran melancarkan serangan langsung ke Israel dengan menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke Tel Aviv dan pangkalan militer lainnya. Serangan ini merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran (Juli 2024), pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan senior Garda Revolusi Iran Abbas Nilforoushan di Lebanon. Meskipun sebagian besar rudal berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara Israel seperti Iron Dome, serangan ini menandai peningkatan serangan langsung Iran ke wilayah Israel. - Serangan Balasan Israel (26 Oktober 2024)
Israel merespons dengan melancarkan serangan udara ke fasilitas militer Iran di provinsi Khuzestan dan Ilam, menargetkan pangkalan Garda Revolusi dan situs penyimpanan rudal. Serangan ini menyebabkan kerusakan signifikan, namun Iran mengklaim korban sipil turut terdampak, memicu kemarahan di Teheran. Netanyahu menyebut serangan ini sebagai peringatan agar Iran menghentikan agresinya. - Eskalasi di Lebanon dan Suriah (Awal 2025)
Awal 2025 menyaksikan intensifikasi serangan Israel terhadap target Hizbullah di Lebanon dan posisi militer Iran di Suriah. Iran menuduh Israel melanggar kedaulatan negara tetangga, sementara Israel menegaskan operasi ini untuk mencegah pengiriman senjata canggih ke Hizbullah. Ketegangan diperparah oleh laporan bahwa Iran mempercepat pengembangan teknologi rudal hipersonik, yang dianggap Israel sebagai ancaman baru. - Provokasi Intelijen (Mei 2025)
Pada Mei 2025, Israel mengklaim telah menggagalkan rencana serangan siber besar-besaran oleh Iran terhadap infrastruktur kritis, termasuk sistem kelistrikan dan militer. Sebaliknya, Iran menuduh Mossad (badan intelijen Israel) melakukan sabotase terhadap fasilitas nuklir di Natanz, yang dilaporkan menyebabkan kebocoran radioaktif kecil. Insiden ini meningkatkan ketegangan diplomatik dan militer.
Serangan 13 Juni 2025: Operasi Singa Bangkit
Pada dini hari 13 Juni 2025, jet tempur Israel, didukung oleh drone canggih, melancarkan serangan ke beberapa lokasi strategis di Iran, termasuk pangkalan militer di Teheran, fasilitas produksi rudal di Isfahan, dan situs yang diduga terkait program nuklir di Parchin. Ledakan terdengar di Teheran, menyebabkan kepanikan di kalangan warga. Netanyahu, dalam pernyataan resminya, menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk “menghancurkan kemampuan Iran untuk mengancam Israel dan stabilitas kawasan.” Ia juga memperingatkan bahwa Israel siap melancarkan serangan lanjutan jika Iran membalas.
Iran, melalui juru bicara Kementerian Pertahanan, mengutuk serangan tersebut sebagai “tindakan agresi terang-terangan” dan berjanji akan membalas dengan kekuatan penuh. Laporan awal menyebutkan kerusakan signifikan pada fasilitas militer, dengan jumlah korban masih belum diketahui secara pasti. Sistem pertahanan udara Iran, termasuk S-300 buatan Rusia, dilaporkan aktif namun hanya mampu mencegat sebagian kecil serangan.