TERASJABAR.ID – Malam penghargaan Ballon d’Or 2025 kian mendekat dan dunia sepak bola menunggu siapa yang akan dinobatkan sebagai pemain terbaik tahun ini.
Ajang prestisius tersebut selalu menjadi sorotan karena dianggap sebagai puncak pencapaian individu dalam olahraga sepakbola.
Di kategori putra, nama-nama seperti Ousmane Dembele, Lamine Yamal, hingga Raphinha menjadi kandidat utama.
Bahkan, teknologi kecerdasan buatan turut dipakai untuk memprediksi peluang mereka.
Sementara itu, kategori putri juga tak kalah sengit. Linda Caicedo dari Real Madrid masuk sebagai salah satu kandidat unggulan sekaligus nominasi pemain muda terbaik.
BACA JUGA: Riccardo Calafiori Lebih Berbahaya di Kotak Penalti City daripada Penyerang Arsenal
Selain penghargaan untuk pemain, Ballon d’Or juga menobatkan pelatih, klub, hingga talenta muda paling bersinar, menjadikannya panggung apresiasi global yang lengkap.
Banyak yang mengira pemenang Ballon d’Or mendapat hadiah uang besar. Faktanya, tidak ada kompensasi finansial langsung.
Trofi Ballon d’Or hanyalah piala berlapis emas dengan nilai sekitar 3.500 dolar AS (sekitar Rp62,5 juta).
Meski tidak setara dengan reputasinya, piala ini menjadi simbol supremasi individu tertinggi dalam sepak bola.
Meski tanpa hadiah resmi, dampak finansial bagi pemenang sangat besar.
Klub biasanya memberikan bonus jutaan euro sesuai kontrak, ditambah peluang komersial dari sponsor global yang meningkat pesat setelah penghargaan diraih.
Lebih dari sekadar materi, Ballon d’Or adalah lambang kehormatan.
Pemain yang meraihnya akan selalu dikenang sebagai bagian dari elite dunia sepak bola, dengan status bintang internasional yang melekat sepanjang karier.
Karena itu, trofi ini tetap menjadi penghargaan paling bergengsi dan diidamkan.-***