TERASJABAR.ID – Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengakibatkan satu anak meninggal dunia dan enam warga lainnya dilaporkan hilang.
Kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin malam, 19 Mei 2025.
Seorang anak berusia enam tahun ditemukan tak bernyawa setelah terbawa arus banjir di wilayah Kecamatan Munjungan.
Banjir terjadi akibat meluapnya dua sungai utama di Trenggalek, yang kemudian merendam lima kecamatan: Trenggalek, Munjungan, Pogalan, Karangan, dan Gandusari.
Tinggi genangan air di wilayah tersebut bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga mencapai satu meter.
Hingga Rabu, kondisi banjir di Kecamatan Trenggalek dan Munjungan mulai menunjukkan tanda surut.
Namun, di Kecamatan Pogalan dan Karangan, air masih menggenang dengan ketinggian masing-masing 40–100 sentimeter dan 20–40 sentimeter.
Sementara itu, di Desa Krandegan, Kecamatan Gandusari, kondisi justru memburuk karena tanggul sungai di wilayah tersebut jebol, memperparah luapan air.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek telah mendirikan posko darurat di Kecamatan Trenggalek untuk mempermudah proses evakuasi dan pendataan warga terdampak.
Koordinasi intensif dengan berbagai instansi terus dilakukan guna mempercepat penanganan.
Di tengah kondisi tersebut, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Peristiwa ini menimbun tiga rumah dan menyebabkan enam orang warga dilaporkan hilang.
Hingga Rabu, tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap para korban yang tertimbun material longsor.
Dari pendataan sementara, bencana ini menyebabkan kerugian materil cukup besar. Tercatat 11 rumah terdampak, lima di antaranya mengalami kerusakan berat.