Bagaimana tidak, bendera merah putih yang diperkirakan beukuran 1 meter x 54 cm meter ini, selain “rawing”, warnanya pun sudah kusam dan kotor.
Berdasarkan pantauan Sabtu (12/7/2025), kondisi bendera yang kusam terlihat jelas dari arah Jalan Seokarno Hatta menuju timur, tepatnya arah kiri di taman Bundaran Cibiru, sebelum putaran bundaran.
Sejumlah pengemudi yang melihat kondisi bendera merah yang rawing tersebut mengaku prihatin bendera merah putih yang dibiarkan merana tersebut.
“Jujur saya prihatin bendera merah putih yang terpasang di atas patung di Bundaran Cibiru dibiarkan merana. Siapa sebenarnya yang harus bertanggungjawab,” kata Junjunan Maulana Yusuf (33) warga Cinunuk, Sabtu (12/7/2025).
Diungkapkan Junjunan, ia sangat berharap kondisi bendera merah putih yang merana tersebut pihak terkait segera turun tangan.
“Jangan dibiarkan bendera merah putih yang dipasang di atas patung merana. Kawasan Bundaran Cibiru ‘kan etalasenya Kota Bandung,” ungkap Junjunan.
Dari pantauan di sekitar dibangunnya patung tersebut di dibawahnya ada prasasti bertuliskan “moneman perjuangan Front Bandung Timur”.
Pada prasasti tersebut tertulis juga monumen perjuangan digagas oleh LVRI Kota Bandung dalam peringatan Bandung Lautan Api.
Meski tak tertulis tahun berapa monumen perjuangan dibangun dan sosok siapa patung tersebut, namun di bawah prasasti tertulis “Pencegatan dan Pertempuran Front Bandung Timur 46 orang gugur dalam pengboman di Cipadung”.***