TERASJABAR.ID – Puluhan pedagang kaki lima (PKL) penjual bendera merah putih asal Garut menyerbu Kota Kuningan. Mereka tersebar di beberapa sudut kota dan kecamatan.
Pedagang musiman asal Garut ini tak hanya tersebar di Jawa Barat tapi justru tersebar di seluruh pelosok negeri dari Sabang hingga ke Papua.
Salah satunya adalah Ibeng Setiawan (58) warga asal Leles Garut, saat ditemui di atas trotoar jalan Siliwangi Kuningan Minggu 27 Juli 2025.
Ia menuturkan, dirinya bersama puluhan PKL musiman dari Garut, setiap menjelang HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus, menjajakan bendera merah putih dan pernak-pernik lainnya seperti, umbul-umbul, background dan bendera merah putih mini untuk dipajang di mobil.
Harga bendera bervariasi mulai ukuran 90-120-150 sampai 180 cm dibandrol mulai Rp 25 ribu sampai Rp 60 ribu.
Begitu pun umbul-umbul taripnya relatif terjangkau. Sedangkan kain hias panjang merah putih ukuran 5 – 10 meter dijual antara Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu keatas.
“Bendera dan pernak-pernik ini, didapat dari produsen terbesar di Leles Garut yang dipasarkan oleh PKL di seluruh pelosok negeri,” tutur Ibeng sapaan akrabnya.
Terpisah Mang Ujang (51) yang mangkal di atas trotoar Jalan Jenderal Sudirman Kuningan menuturkan, setiap menjelang HUT Kemerdekaan RI setahun sekali menjajakan bendera merah putih bersama teman-teman warga Leles Garut.
“Biasanya sejak pertengahan bulan Juli sudah mulai menyebar ke berbagai kota. Kami nyewa rumah selama satu bulan, sekedar untuk nginep,” terang dia.
“Dari hasil jualan bendera merah putih dan pernak-perniknya ini, alhamdulillah dapat tambahan penghasilan buat risiko dapur,” imbuhnya.
Suka duka “ngamen” jualan bendera ini dialami juga oleh Mang Asep (49) asal Leles Garut yang kesehariannya kerja serabutan. “Hasilnya sekedar buat beli beras, yang penting ‘dapur tetap ngebul’,” ujar Mang Asep.***