Untuk tahun 2026, secara umum 94,7 persen wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan tahunan dengan kategori sifat hujan Normal, dengan curah hujan berkisar antara 1.500-4.000 mm/tahun.
Sedangkan sebagian kecil (5,1 persen) wilayah lainnya diprediksi mengalami curah hujan tahunan dengan kategori Atas Normal.
Adapun suhu udara rata-rata tahunan pada 2026 mendatang diprediksi berkisar antara 25—29 °C.
Wilayah yang diprediksi mengalami suhu udara tahunan lebih dari 28 °C diantaranya adalah sebagian Sumatra bagian selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Tengah, pesisir utara Jawa, dan sebagian Papua Selatan.
Sementara di wilayah dataran tinggi, seperti di Bukit Barisan Sumatra, Pegunungan Latimojong Sulawesi, dan Pegunungan Jaya Wijaya Papua diprediksi memiliki suhu udara tahunan yang lebih rendah pada kisaran 19-22 °C.
“Secara bulanan, anomali suhu udara di Indonesia pada tahun 2026 berkisar antara -0,5 — +0,3 °C dengan anomali terendah diprediksi terjadi pada Mei dan anomali tertinggi terjadi pada Juli 2026,” jelasnya.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa iklim normal tahun 2026 berpotensi menjaga kualitas udara secara umum tetap baik berkat curah hujan yang cukup untuk mendukung pencucian alami atmosfer melalui proses deposisi basah.
Namun, antisipasi terhadap penurunan kualitas udara saat kemarau akibat kabut asap dan/atau aktivitas industri tetap diperlukan melalui langkah mitigasi, seperti pengawasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), peningkatan program pembasahan gambut (rewetting), serta pengendalian emisi transportasi dan industri.

















