TERASJABAR.ID – CEO baru Juventus, Damien Comolli, mengungkapkan pendekatan dan visinya dalam memilih pelatih, penggunaan data, serta alasannya meninggalkan sepak bola Turki.
Pria Prancis-Italia berusia 52 tahun itu resmi menjabat CEO Juventus sejak Juni 2025 dan membagikan wawasan tentang filosofi manajemennya saat berbicara di konferensi Hudl Performance Insights.
Salah satu tugas pertamanya adalah memutuskan pemecatan Igor Tudor dan merekrut Luciano Spalletti.
Comolli menekankan bahwa dalam memilih pelatih, keselarasan filosofi dan penerimaan terhadap pendekatan berbasis data sangat penting.
“Pelatih baru harus menerima cara kerja kami. Jika tidak, kita bisa berjabat tangan dan berpisah,” ujarnya, seperti ditulis Football Italia pada Jumat malam 14 NOvember 2025.
BACA JUGA: Real Madrid Cemas! Kylian Mbappe Cedera Pergelangan Kaki Saat Bela Timnas Prancis
Comolli juga menekankan pentingnya budaya klub.
Menurutnya, budaya membentuk fondasi kesuksesan dan harus dibangun dari nol.
Ia mengadakan pertemuan dengan legenda seperti Blaise Matuidi dan David Trezeguet untuk memahami DNA Juventus, dan menemukan bahwa inti budaya klub adalah kemenangan.
Selain itu, ia menekankan penggunaan statistik dan data untuk memilih pemain, pelatih, dan mendukung semua aspek olahraga.
Pengalaman sebelumnya di klub-klub seperti Toulouse dan RedBird memberinya wawasan tentang bagaimana data dapat memantau kondisi mental staf, mencegah stres, dan memastikan semua orang termotivasi.
Meski berpengalaman di banyak negara, Comolli mengakui bahwa kariernya di Fenerbahce tidak berhasil karena terlalu banyak politik lokal yang menghambat perubahan.
“Di beberapa tempat, budaya saya bisa diterapkan. Di Turki, terlalu banyak politik sehingga sulit membawa perubahan,” jelasnya.
Pendekatan Comolli di Juventus menekankan keseimbangan antara budaya klub, data, dan filosofi pelatih, yang ia yakini akan menjadi kunci dalam membangun tim yang kompetitif dan berkelanjutan.-***



















