TERASJABAR.ID – Bandara Husein Sastranegara didorong kembali menjadi pintu gerbang internasional Kota Bandung.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dalam Seminar Nasional Menggali Nilai-Nilai Kedirgantaraan Kota Bandung di Auditorium BJ. Habibie, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), kemarin.
Ia menilai keberadaan bandara internasional akan memperkuat ekosistem industri dirgantara sekaligus sektor pariwisata Kota Bandung.
Farhan mengingatkan, pada tahun 2019 sebelum pandemi, jumlah penumpang di Bandara Husein mencapai 3,8 juta orang per tahun, dengan 1 juta penumpang berasal dari Malaysia dan Singapura.
“Hal itu harus diulang, karena memberi darah bagi wilayah ini sebagai Transit Oriented Development (TOD). Presiden Prabowo sudah menegaskan, perkembangan ekonomi nasional harus punya akses langsung ke bandara,” ujarnya seperti dikutip laman resmi Pemkot Bandung.
Wali Kota menjelaskan bahwa fungsi awal Bandara Husein bukan hanya untuk penerbangan komersial, tetapi juga untuk air power dan pengembangan industri.
“Setelah krisis moneter, fungsi industri agak diabaikan. Padahal ini aset strategis,” katanya.
“Sebelum pesawat mendarat, yang terlihat penumpang adalah atap PTDI. Kita harus pastikan itu menjadi pemandangan yang membanggakan,” imbuhnya.