TERASJABAR.ID – Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, meminta pemerintah bersikap lebih hati-hati sebelum merealisasikan agenda besar pembangunan energi di Papua.
Ia menilai, langkah awal yang harus dilakukan adalah menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) secara transparan, disertai audit menyeluruh terhadap perizinan lahan.
Selain itu, masyarakat adat Papua harus dilibatkan sebagai aktor utama pembangunan, bukan hanya penerima kebijakan.
“Imbauan saya jelas, pembangunan energi harus sejalan dengan keselamatan lingkungan dan keadilan sosial. Papua bukan laboratorium coba-coba kebijakan. Sekali salah langkah, dampaknya bisa jauh lebih serius dan sulit dipulihkan,” tegas Johan, seperti ditulis Parlementaria pada Selasa (23/12/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Johan menanggapi wacana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mendorong Papua menjadi wilayah swasembada energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang dikelola masyarakat setempat.
Johan menegaskan, pembangunan energi tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan dan keadilan sosial.
Ia secara khusus menyoroti rencana penanaman kelapa sawit yang disebut sebagai salah satu alternatif energi.
Menurut Johan, kebijakan tersebut perlu dikaji secara mendalam, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari dampak ekologis, sosial, serta tata kelola lahan.
Pengalaman kerusakan lingkungan di sejumlah daerah lain, seperti Aceh dan Sumatra, harus menjadi pelajaran penting agar tidak terulang di Papua.
Johan mengingatkan bahwa Papua memiliki kondisi ekologi yang sangat sensitif, dengan kawasan hutan luas, wilayah adat yang kompleks, serta sistem hidrologi yang rentan.
Karena itu, pendekatan pembangunan di Papua tidak bisa disamakan dengan daerah lain dan harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, berbasis ilmu pengetahuan, serta penghormatan terhadap hak masyarakat adat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan rencana menjadikan Papua mandiri energi guna mengurangi ketergantungan BBM dari luar daerah dan menekan harga energi.
Pemerintah juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan pembangkit air skala kecil, serta pengembangan tanaman energi seperti sawit, tebu, dan singkong.-***

















