TERASJABAR.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai angka impresif sebesar 5,12 persen.
Secara nominal, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 5.947 triliun.
Sementara itu, bila dilihat dari harga konstan, PDB Indonesia mencapai Rp 3.396,3 triliun sepanjang kuartal kedua tahun ini.
Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi nasional tumbuh sebesar 4,04 persen secara kuartalan.
Di sisi lain, sektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat adalah lapangan usaha jasa lainnya dengan kenaikan mencapai 11,31 persen.
Pertumbuhan ini banyak didorong oleh meningkatnya kunjungan masyarakat ke tempat rekreasi saat libur sekolah, cuti bersama, dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Selain itu, lapangan usaha jasa perusahaan juga mencatat pertumbuhan solid sebesar 9,31 persen berkat peningkatan aktivitas agen dan biro perjalanan wisata.
Tak ketinggalan, sektor transportasi dan pergudangan turut tumbuh 8,52 persen karena meningkatnya volume penumpang dan barang di berbagai moda transportasi.
Di tengah kabar positif ini, sebelumnya sempat muncul prediksi lebih konservatif dari Peneliti Core Indonesia, Yusuf Rendy Manilet.
Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II hanya akan berada di kisaran 4,7 persen.
Perkiraan tersebut dilandasi oleh tekanan eksternal dari situasi global yang dinilai masih belum stabil, termasuk kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat.
Selain tekanan global, menurutnya, kinerja ekonomi domestik sendiri masih belum mampu menopang pemulihan secara maksimal.***