TERASJABAR.ID – Eks Menko Ekuin, Kwik Kian Gie, meninggal dunia dalam usia 90 tahun pada Senin malam 28 Juli 2025.
Kabar duka tersebut datang dari beberapa kalangan termasuk para tokoh nasional.
Seperti disampaikan oleh Sandiaga Uno, mantan Menparekraf dalam akun instagramnya @sandiuno.
“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulisnya.
Selain dikenal sebagai eks Menko, Kwik Kian Gie merupakan ekonom senior dan politisi nasional.
Hal itu terlihat perjalanan kariernya yang diawali sebagai staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag tahun 1963 hingga 1964.
Kwik Kian Gie juga pernah menduduki posisi strategis di dunia bisnis dan lembaga keuangan baik di Belanda maupun Indonesia hingga pertengahan 1970-an.
Kemudian tahun 1987, Kwik bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII). Melalui lembaga pendidikan tersebut, ia terus melanjutkan kontribusinya dalam dunia pendidikan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
Selain itu di dunia politik, Kwik Kian Gie bergabung aktif di PDI (kemudian PDI‑Perjuangan), menduduki posisi strategis di Balitbang PDI sejak awal 1990-an.
Selanjutnya menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) pada periode singkat Oktober 1999.
Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) dari Oktober 1999 hingga Agustus 2000.
Kemudian dalam Kabinet Megawati Soekarnoputri (2001-2004), menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas, sebelum digantikan oleh Sri Mulyani Indrawati pada Oktober 2004.***