TERASJABAR.ID – Dalam 20 kunjungan ke Anfield di ajang Liga Primer, David Moyes,–bersama timnya Everton– belum pernah meraih kemenangan, hanya mencatat enam hasil imbang dan sembilan kekalahan beruntun bersama empat klub berbeda.
Sejak kemenangan bersejarah Everton di Anfield pada 1999, satu-satunya hasil positif terjadi saat stadion kosong di era Covid di bawah Carlo Ancelotti.
Kini, Everton datang dengan rasa percaya diri setelah memulai musim dengan baik dan duduk di peringkat keenam klasemen.
Kehadiran Jack Grealish sebagai pemain pinjaman menghadirkan energi baru, terbukti dengan empat assist dalam empat laga.
Lini serang juga semakin variatif dengan kontribusi Iliman Ndiaye dan Kiernan Dewsbury-Hall, yang memberi kreativitas dan kelincahan tambahan.
BACA JUGA: Dengan Harga Selangit, Real Madrid Siap Lepas Camavinga
Bahkan, Tyler Dibling bisa mendapat kesempatan debut untuk menekan pertahanan Liverpool.
Everton juga memperlihatkan keseimbangan. Hasil imbang tanpa gol kontra Aston Villa menyoroti pertahanan yang solid, hanya kebobolan tiga kali sejauh ini.
Meski efisiensi penyelesaian masih menjadi masalah, xG mereka mencapai 2,08, menandakan peluang terus tercipta.
Meski sejarah tidak berpihak pada Everton, Moyes menilai timnya kini punya variasi serangan dan intensitas yang cukup untuk menantang Liverpool.
Dengan pragmatisme yang tepat, kesempatan untuk mengakhiri kutukan panjang di Anfield tetap terbuka.