Lalu datang seorang pria bermotor menghampiri saya. Mengenalkan diri bernama Juan Lao. Rupanya dia kenalan Pak Turjihad, teman saya ketua P3SRS di Jatinangor. Mereka kenal di medsos Tiktok karena punya hobi yang sama : menyanyi. Jadi mereka sering nyanyi bareng di Tiktok, tapi belum pernah jumpa langsung.
Juan Lao adalah nama Tiktoknya. Nama aslinya adalah Mulyawan. Guru SD. “Alhamdulilah saya juga menjabat sebagai kepsek. Tapi SD saya jauh ke dalam lagi ” katanya. Om Juan lalu mengenalkan saya kepada temannya Pak Ahmad Lamo, staf di Kecamatan Empang. “Istirahat disini bareng saya saja Om,” katanya saat kami bertandang di sebuah ruang di Kantor Kecamatan.
Selesai maghrib, Om Juan mengajak saya bertamu ke rumah temannya yang lain. Ternyata temannya yang satu ini serius bermain medsos. Terutama di Tiktok. Di rumahnya ada semacam studio perlengkapan untuk siaran live. Namanya Arsil. Sebagai Tiktoker dia punya akun bernama Lagu Sumbawa.
Saya lalu diajak untuk siaran live di Tiktok. Meski dalam keadaan lelah dan mengantuk saya oke saja. Bercerita tentang pengalaman bersepeda bukan hal yang sulit buat saya. Selain itu ini juga kesempatan bagi saya untuk berbagi sedikit pengetahuan saya.
Jadilah saya siaran di Tiktok. Penontonnya lumayan banyak. Sambutan penontonnya juga lumayan beragam. Ini pengalaman baru buat saya. Meski sudah beberapa bulan ini punya akun Tiktok, saya belum pernah siaran live.
Yang mengejutkan, saat kembali ke kamar tempat saya menginap, Om Arsil datang sambil menggenggam uang. “Ini pak rezeki kita,” katanya.
Mengejutkan karena jumlah uang itu sungguh tidak lazim. Yaitu Rp 204.000.- Ya saya anggap sebagai honorariun siaran tadi.
Namun ada yang lebih mengejutkan saya lagi. Menurut Om Arsil ada penonton yang minta saya mendo’akan khusus untuk almarhum bapak dan almarhum kakaknya. “Penonton kita namanya Ika minta do’a khusus dari bapak” kata Om Arsil. Waduh.
Saya teringat Pak Muhammad, pemulung yang ketemu di masjid kemarin, yang membacakan Al Fatihah untuk saya. Sekarang gantian saya bacakan surat Al Fatihah untuk nendo’akan almarhum bapak dan kakaknya Ika.
Sebuah pengalaman baru lagi.
Empang (Sumbawa Besar), 26 Mei 2025