Saat mencari-cari tempat untuk memasang tenda, Om Dedi dari FBI (Federal Bandung Indonesia) menggusur saya untuk bergabung tidur di saung. “Urang ngumpul we di saung. Kalo malam kan kosong,” katanya.
Saya lalu berpindah ke saung. Melewati pengunjung Umbul Brondong yang sedang berenang di kolam. Di arena kolam itu terdapat saung-saung yang masih dipenuhi pengunjung. Saya merapat di salah satu saung. Di situ ada Wak Haji Ujen dan Ayah Dastan (federalist Banjar).
Menjelang maghrib, pengunjung Umbul Brondong sudah pada pulang. Saung-saung dalam keadaan kosong. Kami kemudian memilih saung untuk jadi lapak tempat tidur malam ini.
Saya memilih saung kosong di sebelah Kang Iyus (Federal Sumedang). Kang Iyus yang biasa dipanggil Ustad Iyus ini biasanya membawa banyak makanan dan selalu tersedia air panas.
Saung di sebelah saya akhirnya dihuni federalist kontingen Jawa Barat. Salah satunya ada rekan saya di Fedkoci: Kang Ozan. Kemarin waktu di basecamp Kapital, Kang Ozan yang membantu saya mengganti ban sepeda yang bocor. Ban cadangan yang saya bawa ternyata bekas tambalan. Om Wandi (Federal Klaten) akhinya memberi ban cadangan yang dia bawa.
Pagi ini Kang Ozan juga membantu saya mencopot standar sepeda yang rusak. Ngaplek terus. Dari pada akan terus mengganggu, standar itu akhirnya saya copot.
Berkumpul dengan banyak federalist dari berbagai daerah di saung kami terlibat dalam pembicaraan yang seru. Bercerita pengalaman masing-masing. Alhasil kami tidak terlalu konsen dengan acara di panggung. Tidak ikut joget. Tidak juga memperhatikan pemenang doorprize.
“Mampir Desa Wunut. Bangun pagi ini saya dihadapkan pada problem panggilan alam. Perut sudah melilit. Tapi antrian di toilet masih panjang.