Setelah melewati markas group 2 Kopasus, saya ketemu pertigaan Kartasura belok ke kanan menuju kota Solo. Sempat kena macet sebentar di pertigaan Asrama Haji sekitar jam 11.00 saya tiba di Pasar Klewer.
Dari Pasar Klewer saya ke Masjid Syahid di Jalan Arifin, masjid kecil yang sudah pernah saya singgahi dalam kunjungan ke Solo sebelumnya. Letaknya yang nyempil membuat masjid ini tidak terlalu ramai. Cocok untuk ngagoler sembari ngecas hape.
Masjid Al Falah Sragen. Puas ngagoler setelah shalat Zhuhur saya bergerak lagi. Kali ini saya mencoba jalur baru via Jalan Ir H Juanda. Tidak lewat lintas utama yang ada RS Dr Moewardi dan UNS.
Jalan yang saya lalui ini langsung tembus ke fly over Jurug menyeberangi Sungai Bengawan Solo. Setelah sungai sudah masuk wilayah Kabupaten Karanganyar.
Di daerah Palur beberapa titik hujan mulai berjatuhan. Wah, mau hujan. Saya langsung masuk ke warung tenda Bu Sri untuk neduh. Sekalian makan siang di situ. Menunya nasi rawon. Si ibu pedagang langsung paham saya datang dari jauh karena minta nasinya dipisah.
Hujan tidak jadi turun. Selesai makan saya langsung cabut lagi. Di jalan raya ke Sragen ini saya bisa melaju kencang karena jalannya lebar, mulus dan datar.
Sekitar jam 15.00 saya tiba di batas kota Sragen. Ditandai tugu batas kota gading gajah yang diberi nama Gading Grompol. Gading menjadi simbol daerah ini sudah berdiri lama.
Di Sragen terdapat Museum Sangiran yang menceritakan daerah ini sudah ada sejak zaman pra sejarah. Zaman phitecantropus erectus. Saya jadi ingat Bu Suyati guru sejarah saat SMP yang sangat semangat bercerita tentang manusia purba.
Di Sragen saya merapat ke Masjid Al Falah, yang menjadi favorit para musafir. Terutama musafir bersepeda. Kepada petugas sekuriti yang berjaga : Pak Bayu, saya minta ijin untuk menginap. “Monggo mas. Jaga barang-barangnya dan ikuti tata tertib,” katanya.
Masjid ini sangat ramah musafir. Di halamannya di bawah kanopi ada meja dan kursi tempat nyantai. Di situ tersedia air minum dan kadang-kadang ada makanan.
Di bagian belakang masjid ada ruang besar tempat menginap para musafir. Tersedia loker tempat menyimpan barang dan kasur untuk tidur. Karena datang saat hari masih siang saya masih kebagian tempat tidur kapsul. Saya langsung rebahan di situ. Yang menyenangkan lagi, teredia wifi gratis.