Oleh: Taufik Abriansyah, (Wartawan senior)
Gowes PWI memasuki hari ke-15..Bangun tengah malam mulai jadi kebiasaan saya belakangan ini. Repotnya kalau tidak bisa tertidur lagi. Siang harinya pasti saya ngantuk dan nanti tidur siang di masjid.
Seperti malam ini. Mata saya langsung segar. Padahal waktu masih sekitar jam 02.00.
Kamar yang saya tempati ini biasa digunakan Mas Ivan untuk menerima peturing yang mau nginap. Utamanya peturing bersepeda federal. Ada banyak nama yang saya kenal pernah mampir di sini. Kaca jendelanya dipenuhi sticker dari berbagai chapter. Saya ikut nempel sticker Fedkoci dan sticker Gowes Cipageran – Merauke.
Sambil menikmati sarapan, saya dan Mas Ivan kembali terlibat dalam pembicaraan. Mas Ivan menyuguhi saya dengan nasi uduk, segelas teh, dan segelas kopi. Selain urusan sepeda, kami juga akhirnya ngobrol tentang Arsenal, klub sepak bola Liga Inggris.
Seperti saya, Mas Ivan ternyata The Gooners juga (sebutan untuk pendukung Arsenal). Meski tidak pernah lagi juara, kami tetap setia menjadi fans Arsenal. “Rasanya asyik aja melihat Arsenal,” kata Mas Ivan.
Sekitar jam 07.00 saya berpamitan. Dilepas oleh Mas Ivan dan istrinya saya meninggalkan markas RF Jombers. Istri Mas Ivan pernah tinggal di Bandung, di daerah Jalan Ahmad Yani.
Dari Jalan Raden Fatah saya masuk ke jalan utama yang menghubungkan Jombang dengan Surabaya. Menariknya, jalan ini bernama Jalan Presiden KH Abdurahman Wahid. Kadang juga disebut Jalan Gus Dur.
Sepanjang perjalanan saya ke banyak kota, baru di Jombang ini nama Gus Dur diabadikan sebagai nama jalan