Para akademisi mulai dari rector, dosen juga sempat menyampaikan permintaan agar DPRD Jabar menyentil Dedi Mulyadi agar tidak kebablasan. Mereka menilai Dedi sudah terjebak dalam STAR SYNDROME, seolah dirinya sebagai raja yang bisa seenaknya melakukan Tindakan.
Kepada terasjabar.id, Rahmat sempat mengatakan bahwa Dedi Mulyadi dalam menjalankan roda pemerintahan memiliki perangkat pendukung yakni dinas dinas yang disitu ada kepala dinasnya. “Dengan cara seperti yang sekarang, saya melihat Dedi bekerja sendiri sesuka hatinya, sementara kepala dinas yang bertanggungjawab terhadap bidangnya tidak seolah diberi peran,. Saya mengingatkan agar beliau jangan sampai kebablasan, ” katanya.
Rahmat mengaku bahwa peringatan ini disampaikan kepada Dedi karena dia merasa Dedi selain sebagai teman juga sebagai pemimpin yang memiliki komitmen untuk kemajuan Jawa Barat. “Saya apresiasi terhadap gebrakannya untuk semata mata memajukan Jabar, tetapi juga saya mengingatkan tidak tetap harus terukur jangan sampai keluar dari aturan,” ujar Rahmat.