Meski sorotan utama tertuju pada Gunung Lewotobi Laki-laki, Gunung Lewotowok—yang berjarak hanya beberapa kilometer darinya—juga menunjukkan tanda-tanda aktivitas, meskipun tidak seintens “saudara laki-lakinya”.
Lewotowok, yang secara historis lebih jarang erupsi dibandingkan Lewotobi Laki-laki, tetap berada dalam status pengawasan ketat oleh PVMBG.
Data terbaru menunjukkan adanya gempa-gempa kecil dan emisi asap tipis dari kawahnya, mengindikasikan potensi aktivitas vulkanik yang bisa meningkat kapan saja.
- Meta Ray-Ban Display, Kacamata Pintar AI Paling Ambisius Meluncur Akhir September
- Bantuan Pangan 10 Kg Beras Bakal Dilengkapi Minyak 2 Liter, DPR dan Menkeu Sepakat
- Xiaomi Siapkan Redmi K90 Series dengan Baterai Jumbo dan Snapdragon 8 Gen 5
- Kota Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Akibat Bandara Husein Ditutup
- Syukuran Aqiqah Tetangga, Ratusan Warga di Pasirlangu Garut Alami Keracunan Massal
Kedua gunung ini terletak di sistem vulkanik yang sama, sehingga aktivitas salah satunya sering kali memengaruhi yang lain.
Pada masa lalu, erupsi besar Lewotobi Laki-laki kerap diikuti oleh peningkatan aktivitas di Lewotowok, meskipun tidak selalu mencapai skala yang sama.
Untuk saat ini, status Lewotowok masih berada di Level II (Waspada), namun warga di sekitar kedua gunung diminta tetap siaga mengingat potensi banjir lahar hujan jika intensitas hujan meningkat.