Artinya dalam masyarakat Jawa tradisional, seseorang yang “malah liburan” saat 1 Suro bisa dianggap “ora ilok” atau kurang eling (tidak menghargai nilai leluhur). Meski ini lebih kepada norma sosial budaya, bukan hukum agama, Namun bagi orang yang selama ini terlihat sangat ingin dan mencitrakan dirinya selaku “Raja Jawa” tersebut memang terbilang cukup memalukan alias “durung nJawa” kata idiom tradisional, bahkan tidak salah kalau malah ada yang menyebut “durung dadi uwong”.
Kesimpulannya, jika seseorang ingin menghormati budaya, ia bisa mengisi Taun Baru 1 Suro 1959 Dal hari ini dengan Doa, Muhasabah, atau sekadar Instrospeksi diri akan perilakunya selama ini. Hari ini adalah momen sakral untuk Menyucikan diri secara lahir dan batin, Memulai tahun baru dengan hati yang bersih, Menghormati leluhur dan semesta, Menguatkan kesadaran spiritual dan Mencoba pengendalian diri, bukan malah cuman Pamer mau Vakansi atau sekedar Liburan bersama Dinasti, Terwelu.
)” Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen – Jogja, Jumat Kliwon 1 Suro 1959 Taun Baru Dal (27 Juni 2025)