
Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa mengatakan, hingga pukul 18.48 WIB, penanganan masih berlangsung dengan melibatkan unsur Polres, Kodim, BPBD, Damkar, dan relawan.
“Perkembangan terakhir, teman-teman dari Polres, Kodim, Damkar, BPBD, dan relawan masih di lapangan untuk mengamankan lokasi,” ungkapnya.
Untuk malam ini, kata Yudi, pihaknya masih fokus pada pembersihan puing-puing dan pengamanan area sekolah.
“Setelah semua barang-barang dievakuasi, semua kepemilikan murid-murid yang ada, kami pastikan bersih nanti sesuai dengan koordinasi dengan PUPR dan Polres kemungkinan nanti akan kita rapikan,” kata Yudi.
Puluhan Siswa Jadi Korban
Camat Gunung Putri, Kurnia Indra menuturkan, sebanyak 44 siswa menjadi korban dalam insiden ambruknya lima ruang kelas di SMKN 1 Gunung Putri ini.
Dari jumlah tersebut, lima siswa mengalami luka berat, sementara sisanya luka ringan hingga sedang.
Peristiwa terjadi, kata Kurnia, sekitar pukul 14.40 WIB saat wilayah Gunung Putri diguyur hujan deras disertai angin kencang. Kondisi cuaca ekstrem itu menyebabkan salah satu bangunan berisi lima ruang kelas ambruk secara tiba-tiba.
“Sekitar pukul 14.40 memang hujan deras disertai angin kencang. Di SMKN 1 Gunung Putri terjadi ruang kelas yang ambruk, ada lima ruang kelas yang terdampak. Korban luka berat sekitar lima orang, dan yang luka ringan sampai sedang ada 39 orang. Semua sudah dievakuasi,”ungkapnya.
Kurnia pun menyebutkan, saat kejadian kegiatan belajar-mengajar sebenarnya sudah selesai. Beberapa siswa masih berada di area sekolah untuk berteduh dan beristirahat karena hujan belum reda.
Pihaknya, sambung Kurnia,  saat ini fokus pada pemantauan kondisi korban dan pengamanan lokasi.
“Kami terus  monitor di puskesmas dan rumah sakit juga pengamanan area kejadian memasang garis polisi dan juga menyisir barang-barang tertinggal dan lain sebagainya,” katanya.
Dari data sementara, korban tersebar di empat fasilitas kesehatan, yakni 22 orang di Puskesmas, 18 orang di RS Graha Kenari, 2 orang di RSUD Cileungsi, dan 2 orang di RS Hermina.
Insiden ambruknya bangunan SMKN 1 Gunung Putri diduga kuat dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang yang menumbangkan dahan pohon besar dan menimpa atap ruang kelas. Kondisi bangunan yang sudah tua turut memperparah kerusakan hingga menyebabkan seluruh atap runtuh.***
 








 
 







