TERASJABAR.ID – Seorang ibu muda bernama Anik Mutmainah (38) warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meninggal dunia pada Sabtu (2/8/2025) malam saat sedang menonton karnaval sound horeg di desanya. Kejadian ini mengejutkan warga setempat dan menjadi perhatian publik.
Menurut keterangan suami korban, Mujiarto, Anik tengah mengabadikan momen karnaval tersebut menggunakan telepon genggamnya ketika tiba-tiba ia tersungkur dan tidak sadarkan diri. “Istrinya sedang asyik menonton dan merekam acara saat itu, tapi tiba-tiba saja jatuh dan tidak bergerak lagi,” ujar Mujiarto kepada awak media.Anik dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian untuk mendapatkan pertolongan medis, namun sayangnya nyawa wanita tersebut tidak dapat diselamatkan.
Dokter jaga RSUD Pasirian, dr. Yessika, mengonfirmasi bahwa Anik dinyatakan meninggal pada pukul 22.00 WIB dengan kondisi sudah tidak ada refleks kehidupan. “Saat tiba di IGD, pasien sudah tidak bernyawa. Tim medis telah berusaha melakukan tindakan, namun sayangnya tidak berhasil,” kata dr. Yessika.Kapolsek Pasirian, Iptu Loni Roi Madona, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab pasti kematian Anik.
“Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kejadian ini,” jelasnya.Karnaval sound horeg yang sedang berlangsung saat itu merupakan bagian dari rangkaian acara selamatan desa dan menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Acara ini dikenal dengan suara musik yang keras dan gemuruh, sering kali menjadi daya tarik utama di wilayah Lumajang, terutama pada momen-momen besar seperti ini.
Insiden ini kembali menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh acara dengan tingkat kebisingan tinggi. Sebuah artikel pada tahun 2023 bahkan merekomendasikan penggunaan sound system tertentu untuk karnaval semacam ini, menunjukkan betapa populer dan seringnya acara ini digelar di daerah tersebut.
Lebih lanjut, seminar medis pada tahun 2020 di Universitas Brawijaya dengan tema “Waspada Serangan Jantung” pernah menyinggung faktor-faktor seperti stres dan aktivitas fisik berlebihan yang dapat memperburuk kondisi jantung, yang mungkin relevan dengan kejadian ini.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis, saat menghadiri acara dengan intensitas tinggi seperti karnaval sound horeg. Keluarga dan masyarakat sekitar pun berduka atas kepergian Anik, yang meninggalkan kenangan mendalam bagi banyak orang