IKA UIN Bandung Kerjasama dengan KADIN Indonesia

TERASJABAR.ID - Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) bekerjasama dengan 6 lembaga, di antaranya dengan Kadin Indonesia dan DPP Forum Pengelola Kursus dan Pelatihan Vokasi Indonesia.

Bentuk kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk Nota kesepahaman (MOU) antara Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung, Drs H. Cucu Sutara MM dengan KADIN Indonesia yang diwakili Wakil Ketua Umum bidang Sertifikasi dan ketua DPP Forum Pengelola Kursus dan Pelatihan Indonesia Zoelkifli M Adam pada Sabtu (21/05/2025), di sela-sela Rapat Kerja PP IKA UIN Sunan Gunung Djati di Gedong Bodas, Kampus 2 UIN Bandung, Jalan Cimincrang.

Sementara itu empat lembaga lsinya yang menjadi mitra IKA UIN adalah Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, LPK Bintang Pertiwi Mandiri, LPK Hinode Abadi Indonesia, DPD Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) Jawa Barat.

Menurut Cucu, program kemitraan ini mendapat dukungan penuh pihak Kampus. “Dulu orang mengenal IAIN, Institut Agama Islam Negeri, selalu bicara Islam, tapi hari ini kita bicara universitas. Di kita (UIN SGD, red) ada Fakultas Ekonomi, Fakultas Sains, Fakultas Psikologi, dan sebagainya, sehingga kita akan membuka diri bagaimana kita mengonsolidasikan IKA UIN, agar alumni UIN bisa menempati posisi-posisi penting sebagai langkah untuk mengangkat marwah dan martabat UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” katanya.

Para alumni UIN yang jumlahnya 7000 an per tahun diharapkan bisa terserap di bursa kerja. Selain itu, alumni juga bisa menjadi wirausahawan yang handal dan bisa membuka peluang kerja.

Cucu Sutara adalah sosok yang getol mengajak kaum muda untuk menjadi pengusaha.

Seperti diketahui Cucu aktif di sejumlah organisasi antara lain ketua Kadin Jabar periode 2019-2024, ketua BPP AIPGI (Asosiasi pengusaha garam Indonesia), Ketua Majelis Ekonomi Syariah DMI dan sejumlah organisasi lain.

Menurut Cucu, untuk menjadi pengusaha sukses bergantung dari karakter, daya saing dan inovasi dalam dunia wirausaha.

Ada tiga karakter utama yang harus dimiliki calon wirausaha muda yakni mental yang kuat, fashion dan talenta.

Dalam era digitalisasi Wira usaha muda tidak boleh ketinggalan karena digitalisasi dibutuhkan untuk memperluas jaringan.

Cucu juga mengingatkan untuk menjadi pengusaha syaratnya jangan gengsi memulai dari nol besar.

Mulailah dari yang kecil. Yang paling penting dalam memulai usaha harus memperbanyak jejaring, diskusi, dan kerja sama dengan pihak yang lebih berpengalaman.

Cucu pun berpesan kepada mereka yang ingin memulai usaha agar jangan takut gagal. Untuk menjadi besar, tambah Cucu, mulailah dari hal kecil ebih dulu. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” kutipan ini mengingatkan bahwa kesuksesan usaha juga harus memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Inovasi dalam menghadapi kompetisi merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai. Jadi harus terus berinovasi, kreasi an kerja keras. “Ulah kuhulen ulah cicing,” pesannya yang berarti jangan malas dan terus bergerak maju. ***