Dari Demo hari pertama ini saja, sejumlah laporan menyebutkan polisi telah menangkap sejumlah pelajar yang ikut demo di DPR seperti dilaporkan Tempo.co, hari pertama saja setidaknya sudah ada 10 pelajar yang ditangkap dan para pelajar itu masih berusia 17 tahun ke bawah, berdasarkan tahun kelahiran yang dicatat oleh Kepolisian Resor Metropolitan (Polres Metro) Jakarta Pusat. Bahkan menurut perkiraan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, ada 370 orang peserta demo 25 Agustus 2025 yang ditangkap polisi, seperti dilaporkan Tempo.co. LBH Jakarta bahkan menyebutkan, kondisi peserta demo hari pertama itu banyak yang terlihat mengalami luka-luka. Sampai Selasa 26 Agustus 2025 siang, polisi belum memberikan keterangan resmi tentang status pengunjuk rasa yang ditangkap.
Namun puncak kemarahan para pendemo sebenarnya terjadi pada hari Kamis, 27 Agustus 2025 saat sebuah peristiwa tragis menimpa driver ojek online (ojol), bernama Affan Kurniawan bin Zulkfli (21 tahun), yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis malam. Kronologi yang beredar di media sosial dan dikonfirmasi saksi mata menunjukkan Affan menjadi korban saat sedang mengantar pesanan dan Insiden ini terjadi saat unjuk rasa yang berpusat di Gedung DPR RI berujung ricuh dan dibubarkan oleh aparat, dimana terlihat sebuah mobil rantis Brimob melaju dengan kencang untuk membubarkan massa. Tanpa peduli dengan keadaan di sekitar, kendaraan itu menabrak dan melindas Affan yang saat itu berada di lokasi.
Selain ucapan duka mendalam, termasuk dari kami bertiga (RRT / Roy-Rismon-Tifa) secara khusus dengan mematikan lampu dan menyalakan lilin saat sebelum memulai Grand Launching Buku kado tercantik 80 tahun Indonesia Merdeka “Jokowi’s White Paper” di Resto Larazeta, tindakan sangat simpatik dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto yang bahkan langsung mengunjungi rumah duka Alm. Affan Kurniawan di kawasan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat lalu. Prabowo bersama rombongan tiba di rumah duka sekitar pukul 21.40 WIB bersama dengan Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya, Menko Polkam Budi Gunawan dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
Unikmya, mulai dari peristiwa seminggu terakhir diatas hingga hari ini, Presiden Prabowo tampak sendirian memimpin negara (meski didampingi penuh oleh jajarannya), namun tanpa didampingi oleh orang yang seharusnya berada disampingnya yakni sang Wapres Gibran Rakabuming Raka. Ada dimana sosok yang 99,9% sudah dipastikan sebagai Fufufafa itu seminggu terakhir ini? Kenapa samasekali tidak tampak batang hidungnya samasekali disaat negara sedang genting dan seharusnya memerlukan kekompakan alias Dwi-tunggal Presiden dan Wapresnya? Oleh sebab itu menjadi sangat aktual dan wajar jika Forum Purnawirawan Prajurit TNI kembali mendesak dan mengirimkan surat ke DPR-RI untuk pemakzulan Fufufafa.
Bahkan secara membagongkan, sebagaimana diposting di TikTok oleh akun @forensik14 sepanjang 6-menit 40-detik, Fufufafa ini malah sibuk dengan para Termul-nya yang bergabung dengan Gerombolan YouTube “Ceboker Nusantara” untuk memaki-maki (baca: memprovokasi) Anggota DPR bahkan juga menyerang kebijakan Presiden Prabowo setelah ada Abolisi dan Amnesti beberapa waktu lalu. Gerombolan ini sempat diterima di Istana Wapres dan bahkan sempat berencana didampingi JkW saat ke IKN, namun Gagal total karena JkW tidak jadi ikut kesana. Mereka adalah DJ Anak Jenderal / Jati Erna Sahara, Viki Himpong, Opung Parbellak, Bang Boy / Boyke Butar-butar, Khaerun Iman, Bang Bill / Taufiq Bilfaqih, Agri Fanani dan Blacker Majenang / Umron Rosyadi. Terkadang ada juga Ade Armando (CokroTV) dan Budhius Ma’ruf Piliang (Anak Sulung Mulyono) yang senada kontennya. Mereka sering juga disebut sebagai ODGJ / Orang Dekat Gibran Jokowi.