TERASJABAR.ID – Indonesia harus segera mengantisipasi berbagai kemungkinan dampak yang ditimbulkan akibat eskalasi konflik militer antara Iran dengan Israel.
Seperti diketahui, konflik Iran dan Israel terus meningkat sehingga turut memicu gangguan signifikan di pasar global.
Tak terkecuali bagi sektor manufaktur yang menghadapi resiko kenaikan biaya produksi, peningkatan biaya logistik dan pelemahan permintaan ekspor.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia sangat rentan terhadap gejolak harga energi dan pangan dunia, dan gangguan rantai pasok bahan baku.
Dilansir dari laman resmi Kemenperin, dampak langsung konflik Iran-Israel paling terlihat di pasar energi, di mana peran Timur Tengah sebagai penghasil minyak utama-yang menyumbang hampir 30% produksi global-membuat pasar waspada.