Makna “Head High” yang diusung Romeny terasa relevan dengan perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi.
Kekalahan telak dari Australia menjadi pukulan berat, namun kemenangan atas Bahrain menunjukkan bahwa semangat untuk terus berjuang tetap hidup. Romeny ingin selebrasinya menjadi pengingat bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan.
“Ini adalah pesan positif untuk siapa pun yang sedang mengalami masa sulit, baik dalam sepak bola maupun kehidupan,” tambahnya.
- Ekonom INDEF Kritik Kasus Tom Lembong: Hukum yang Diintervensi Bisa Ganggu Ekonomi!
- Kapan Waktu Terbaik Upload Konten di TikTok? Ini Bocoran Algoritmanya!
- Persib vs Western Sydney 2 Agustus 2025: Jadwal, Line-Up, dan Prediksi Skor
- 5 Tempat Nugas Estetik dan Nyaman di Bandung, Biar Tugas Nggak Bikin Pusing
- Jadwal dan Link Streaming Persib vs Western Sydney, Cek Selengkapnya di Sini!
Gestur ini juga mencerminkan karakter Romeny sebagai pemain. Di lapangan, ia dikenal ngotot, mobile, dan tak mudah menyerah—sifat yang ia bawa dari pengalamannya di NEC Nijmegen, FC Emmen, FC Utrecht, hingga Oxford United.
Selebrasi “Head High” seolah menjadi cerminan pribadinya yang selalu berusaha bangkit, bahkan saat tekanan datang bertubi-tubi.