TERASJABAR.ID – Minuman penangkal kantuk kerap menjadi pilihan praktis ketika seseorang dituntut tetap waspada dan berkonsentrasi, baik saat bekerja di kantor maupun dalam perjalanan.
Meski dapat membantu meningkatkan fokus, konsumsi minuman tersebut sebaiknya tidak berlebihan dan tidak dijadikan pengganti waktu istirahat yang cukup.
Rasa kantuk berlebih umumnya muncul akibat kurang tidur, pola makan yang tidak seimbang, kurang cairan, atau tingkat stres yang tinggi.
Kondisi ini tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga berpotensi membahayakan, terutama ketika seseorang sedang mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
Untuk mengatasi rasa kantuk secara sementara, ada beberapa jenis minuman yang sering dikonsumsi dan relatif aman, terutama saat tubuh membutuhkan tambahan energi di pagi, siang, atau malam hari.
Salah satunya adalah kopi. Minuman ini terkenal efektif melawan kantuk karena kandungan kafeinnya mampu menekan kerja adenosin di otak.
Meski demikian, konsumsi kopi sebaiknya dibatasi sekitar dua hingga tiga cangkir per hari agar tidak menimbulkan efek samping seperti sulit tidur, jantung berdebar, atau rasa cemas. Kelompok tertentu, seperti ibu hamil dan penderita masalah lambung, perlu lebih berhati-hati.
Selain kopi, teh hitam dan teh hijau juga dapat menjadi alternatif.
Keduanya mengandung kafein dalam jumlah lebih rendah, dengan teh hijau memberikan efek yang lebih ringan dan cocok bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.
Minuman ini sebaiknya dikonsumsi tanpa gula tambahan.
Minuman isotonik dapat membantu memulihkan energi karena mengandung elektrolit dan gula, terutama setelah aktivitas fisik berat.
Namun, kandungan gulanya cukup tinggi sehingga konsumsinya perlu dibatasi.
Sementara itu, air putih tidak boleh diabaikan. Kekurangan cairan dapat memicu kelelahan dan kantuk, sehingga memenuhi kebutuhan cairan harian sangat penting untuk menjaga kebugaran dan konsentrasi.
Walaupun minuman-minuman tersebut dapat membantu, menjaga pola tidur dan gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama.
Jika rasa kantuk terus berlanjut, sebaiknya pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.-***













