Pada 15 April 2025, sebuah rekaman CCTV dari Klinik Sekar Kusuma menjadi viral di media sosial, khususnya di Instagram dan X. Video tersebut memperlihatkan Syafril diduga melakukan tindakan tidak pantas saat memeriksa pasien yang sedang menjalani USG.
Dalam rekaman, Syafril terlihat memegang alat USG dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya bergerak ke area sensitif pasien, yang dinilai di luar prosedur medis standar. Pasien tampak tidak nyaman, bahkan berusaha mendorong tangan dokter tersebut.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah keluarga pasien memeriksa rekaman CCTV dan membagikannya ke publik. Sejumlah korban lain kemudian mulai berani bersuara, mengaku pernah mengalami perlakuan serupa dari Syafril.
- Barcelona Incar Harry Kane untuk Musim Panas 2026, Gaji Tinggi Jadi Kendala
- Bayer Leverkusen Siap Bayar Mahal, Florian Wirtz Malah Pilih ke Inggris
- Sejumlah Motor Mogok Usai Isi BBM di Salah Satu SPBU Kota Tasikmalaya, Ini Ternyata Penyebabnya
- Harry Kane Tembus 100 Gol di Bayern Munich, Max Eberl: “Ia Bukan Lagi Sekadar Pencetak Gol”
- Korban Insiden Ambruknya Bangunan SMP Pasundan 1 dan 2 Berangsur Membaik, Disdik Pastikan Evaluasi Menyeluruh Gedung Sekolah
Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa dokter tersebut juga melakukan pelecehan verbal melalui pesan pribadi di media sosial atau WhatsApp. Salah satu akun di X menulis, “Aksi cabul dokter ini ternyata sudah terkenal di Garut,” mengindikasikan bahwa dugaan ini bukan kejadian pertama.
Dokter Mirza, seorang tenaga medis yang aktif di media sosial, turut mengomentari kasus ini melalui akun Instagram @drg.mirza.
Ia menyatakan telah menerima banyak pesan dari korban yang mengaku mengalami perlakuan serupa sejak beberapa tahun lalu. Mirza juga menyebutkan bahwa laporan terkait Syafril pernah diajukan ke polisi beberapa bulan sebelumnya, namun belum ada tindak lanjut signifikan hingga kasus ini viral.















