Pada 15 April 2025, sebuah rekaman CCTV dari Klinik Sekar Kusuma menjadi viral di media sosial, khususnya di Instagram dan X. Video tersebut memperlihatkan Syafril diduga melakukan tindakan tidak pantas saat memeriksa pasien yang sedang menjalani USG.
Dalam rekaman, Syafril terlihat memegang alat USG dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya bergerak ke area sensitif pasien, yang dinilai di luar prosedur medis standar. Pasien tampak tidak nyaman, bahkan berusaha mendorong tangan dokter tersebut.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah keluarga pasien memeriksa rekaman CCTV dan membagikannya ke publik. Sejumlah korban lain kemudian mulai berani bersuara, mengaku pernah mengalami perlakuan serupa dari Syafril.
- Kota Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Akibat Bandara Husein Ditutup
- Syukuran Aqiqah Tetangga, Ratusan Warga di Pasirlangu Garut Alami Keracunan Massal
- Bupati Bandung Kang DS Gelar Retreat Ala Prabowo untuk Para Kepala OPD hingga Camat
- Belasan Pengurus Kadin Kota/Kab se-Jabar Geruduk Kadin Indonesia, Hasilnya Kesepakatan Muprov Kadin Jabar VIII Awal Oktober
- Bandung Bidik MICE, Farhan: Saatnya Pariwisata Punya Identitas Jelas
Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa dokter tersebut juga melakukan pelecehan verbal melalui pesan pribadi di media sosial atau WhatsApp. Salah satu akun di X menulis, “Aksi cabul dokter ini ternyata sudah terkenal di Garut,” mengindikasikan bahwa dugaan ini bukan kejadian pertama.
Dokter Mirza, seorang tenaga medis yang aktif di media sosial, turut mengomentari kasus ini melalui akun Instagram @drg.mirza.
Ia menyatakan telah menerima banyak pesan dari korban yang mengaku mengalami perlakuan serupa sejak beberapa tahun lalu. Mirza juga menyebutkan bahwa laporan terkait Syafril pernah diajukan ke polisi beberapa bulan sebelumnya, namun belum ada tindak lanjut signifikan hingga kasus ini viral.