Menurutnya, pembangunan jalan tol baru wilayah selatan Jabar itu untuk mengurangi kemacetan di kawasan wisata Kabupaten Bandung.
Sedangkan wacana pembangunan kereta gantung untuk mendorong investasi dan pariwisata di wilayah Bandung Selatan.
“Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah, terutama di kawasan seperti Pacira dan Pangalengan, serta membantu mengatasi masalah kemacetan dengan menyediakan alternatif transportasi dan menarik investor,” kata Kang DS.
Alasan Kang DS ingin membangun kereta gantung adalah untuk mengatasi kemacetan dan menyediakan transportasi wisata di Kabupaten Bandung.
Kereta gantung akan memungkinkan wisatawan berkeliling di wilayah Kabupaten Bandung tanpa menggunakan kendaraan pribadi.
Kereta gantung menjadi solusi transportasi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Kabupaten Bandung. Selain itu, kereta gantung sebagai transportasi wisata.
Wacana yang digulirkan Bupati Bedas untuk membangun kereta gantung dengan membuat dokumen Pra FS (Feasibility Study) yang dipromosikan ke West Java Investment Summit 2024.
Terkait wacana itu, Kang DS pun sempat mengundang sejumlah investor untuk membuat kereta gantung wisata menuju kawasan Pacira (Pasir Jambu, Ciwidey, Rancabali) serta Pangalengan.
Sementara itu, Ketua Umum APKASI, Bursah Zarnubi, menegaskan pentingnya industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk daerah.
“Selama ini produk kabupaten hanya dijual mentah. Jika dikelola melalui industrialisasi, potensi ekonominya besar dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta peningkatan pajak daerah,” ujarnya.
Demikian halnya yang dikatakan Wakil Ketua Umum APKASI, H. Sudewo. Ia menambahkan bahwa APKASI tidak hanya wadah sinergi, tetapi juga memperkuat regency branding.
“Kolaborasi antar wilayah akan memperkuat pembangunan nasional sekaligus menjadi media saling melengkap,” katanya.
Grand Opening Podcast ini diharapkan menjadi ruang komunikasi publik yang konstruktif serta memperkuat peran pemerintah kabupaten dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui sinergi, inovasi, dan pemberdayaan potensi
daerah.***