Untuk yang avoidant, biasakan mengomunikasikan perasaan, walau awalnya terasa canggung atau berat.
Mulai dari hal kecil, seperti menjelaskan kenapa kamu butuh waktu sendiri tanpa menghilang tiba-tiba.
Pelan-pelan buka ruang keintiman emosional, karena kedekatan bukan ancaman tapi kebutuhan sebagai manusia.
Kalau perlu, nggak salah kok buat ikut konseling atau terapi, apalagi kalau trauma masa lalu masih membekas.
Yang terpenting, jangan bawa luka lama ke hubungan baru tanpa proses penyembuhan.
Cinta yang sehat bukan tentang terus cocok, tapi tentang dua orang yang sadar, jujur, dan mau sama-sama belajar.***