Joko bahkan mengungkapkan, bahwa apa yang telah dilakukan Charoen Pokphand bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan simbol dari kolaborasi besar antara dunia pendidikan, industri dan masyarakat yang selaras dengan Visi Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari dan Berkeadaban.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Kementrian Pertanian RI Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng menyambut bahagia bahwa apa yang sudah disaksikannya, bantuan CSR Hibah dan Pembangunan Closed House Layer FKH UGM dan Bantuan Kandang Ayam Petelur kepada masyarakat, termasuk penyandang disabilitas ini memiliki makna strategis sejalan dengan apa yang telah menjadi program pemerintah dalam dunia Pendidikan, Ekonomi Kerakyatan dan Ketahanan Pangan.
Prof Dr Ir Agus Ali mengapresiasi program Kandang Petelur Merah Putih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat di berbagai sektor guna mendukung ketahanan, termasuk ketahanan pangan.
“Jangan biarkan setiap jengkal tanah pun tidak digunakan untuk pertanian atau peternakan. Ini bagaimana kita bisa mewujudkan ‘integrated farming’ optimalisasi lahan yang disebut lahan Merah Putih.
Di Gunungkidul, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ini juga menyerahkan hibah Kandang Petelur Modern kepada Fakultas Kedokterah Hewan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Dekan FKH UGM, Prof drh Geguh Budipitojo dalam sambutan juga merespon positif hibah ini. Dia bahkan menilai bantuan ini akan mendekatkan proses pembelajaran mahasiswa dengan aktivitas industri, khususnya bidang perunggasan.
“Ini akan memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa terkait praktik peternakan modern. Fasilitas ini juga akan bisa dimanfaatkan masyarakat yang ingin belajar tentang peternakan modern,” ujar Dekan FKH UGM. (rilis)***