Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Syawal yang dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk mengamalkannya:
ADVERTISEMENT
- Pahala Setara Puasa Setahun
Keutamaan utama puasa Syawal adalah pahalanya yang setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Dalam tradisi Islam, setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Puasa Ramadhan selama 30 hari setara dengan puasa 10 bulan (30 x 10 = 300 hari), sedangkan puasa Syawal selama 6 hari setara dengan 2 bulan (6 x 10 = 60 hari). Totalnya menjadi 360 hari, hampir menyamai satu tahun penuh. - Penyempurna Puasa Ramadhan
Puasa Syawal dianggap sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Sebagaimana shalat sunnah rawatib menyempurnakan shalat fardu, puasa Syawal melengkapi kekurangan yang mungkin terjadi selama Ramadhan, baik dalam hal niat, pelaksanaan, maupun keikhlasan. - Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan
Menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, melanjutkan ibadah dengan puasa Syawal menjadi tanda bahwa puasa Ramadhan seseorang diterima oleh Allah SWT. Kebiasaan berbuat kebaikan setelah kebaikan sebelumnya menunjukkan penerimaan amal oleh Allah. - Bentuk Syukur kepada Allah
Puasa Syawal merupakan wujud rasa syukur atas nikmat menyelesaikan puasa Ramadhan dan merayakan Idulfitri. Dengan berpuasa lagi, seorang Muslim menunjukkan konsistensi dalam ketaatan dan penghargaan atas karunia Allah. - Menjaga Semangat Ibadah Pasca-Ramadhan
Puasa Syawal membantu menjaga semangat ibadah agar tidak kendur setelah Ramadhan berakhir. Ini menjadi bukti bahwa ibadah tidak hanya musiman, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Tata Cara Pelaksanaan
- Kota Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Akibat Bandara Husein Ditutup
- Syukuran Aqiqah Tetangga, Ratusan Warga di Pasirlangu Garut Alami Keracunan Massal
- Bupati Bandung Kang DS Gelar Retreat Ala Prabowo untuk Para Kepala OPD hingga Camat
- Belasan Pengurus Kadin Kota/Kab se-Jabar Geruduk Kadin Indonesia, Hasilnya Kesepakatan Muprov Kadin Jabar VIII Awal Oktober
- Bandung Bidik MICE, Farhan: Saatnya Pariwisata Punya Identitas Jelas
Puasa Syawal tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
- Niat: Niat dapat dilakukan pada malam hari sebelum puasa dengan lafal, “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala” (Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala). Jika lupa, niat boleh dilakukan di pagi hari sebelum waktu Dzuhur, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
- Pelaksanaan: Menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
- Waktu: Dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal, baik berurutan (1-6 April 2025) maupun terpisah.
Page 2 of 2