TERASJABAR.ID – Matcha, teh hijau bubuk khas Jepang, kini menjadi minuman favorit banyak orang di Indonesia, terutama anak muda. Dikenal dengan warna hijau pekat dan rasanya yang khas, matcha sering dianggap sebagai alternatif sehat dibandingkan kopi karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
Namun, di balik manfaatnya, konsumsi matcha yang berlebihan ternyata dapat membawa risiko serius bagi kesehatan, bahkan hingga menyebabkan keracunan dan, dalam kasus ekstrem, kematian. Artikel ini akan mengupas bahaya kebanyakan minum matcha berdasarkan fakta ilmiah dan laporan terbaru.
Kandungan Matcha dan Risikonya
Matcha terbuat dari daun teh hijau (Camellia sinensis) yang digiling halus, sehingga seluruh daun dikonsumsi, bukan hanya diseduh seperti teh hijau biasa. Ini membuat matcha memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi, termasuk kafein, L-theanine, dan katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG). Satu cangkir matcha (sekitar 2-3 ons) mengandung sekitar 70 mg kafein, jauh lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa (35 mg per 237 ml). Namun, kandungan ini juga menjadi pedang bermata dua jika dikonsumsi berlebihan.
1. Kafein Berlebih: Pemicu Efek Samping Serius
Kafein dalam matcha, meskipun lebih rendah dibandingkan kopi (95-200 mg per cangkir), tetap bisa berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak. Administrasi Makanan dan Obat AS menyarankan batas asupan kafein harian adalah 400 mg. Melebihi batas ini dapat menyebabkan:
- Insomnia, gelisah, dan detak jantung cepat.
- Sakit kepala, kecemasan, hingga tremor.
- Dalam dosis ekstrem (misalnya 5-10 gram kafein atau setara 70 cangkir matcha), kafein bisa menyebabkan aritmia jantung, kejang, hingga kematian. Meski kasus seperti ini sangat jarang, konsumsi berlebihan dalam waktu singkat tetap berisiko.
2. Toksisitas EGCG: Bahaya untuk Hati
EGCG, antioksidan utama dalam matcha, memang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pencegahan kanker, tetapi dalam jumlah besar justru berbahaya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi EGCG lebih dari 800 mg per hari (setara 4-5 gram matcha pekat) dapat memicu toksisitas hati. Ini karena EGCG dalam dosis tinggi menjadi pro-oksidan, meningkatkan stres oksidatif yang merusak sel hati. Kasus kerusakan hati akut akibat konsumsi ekstrak teh hijau, termasuk matcha, telah dilaporkan dalam jurnal ilmiah seperti The American Journal of Clinical Nutrition. Dalam kondisi ekstrem, gagal hati akut dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani.